Pemkab Kupang Usul 8.312 Rumah Terdampak Seroja Dapat Bantuan BNPB

Sejumlah pohon tumbang di Kota Kupang saat terjadi badai siklon tropis seroja melanda hampir seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 3-4 April 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Aloysius Lewokeda

VIVA – Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengusulkan sebanyak 8.312 unit rumah warga yang rusak akibat terjangan badai siklon tropis seroja mendapat bantuan stimulan perbaikan rumah dari Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB).

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

Ketua Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Kupang, Obet Laha di Kupang, Rabu, 21 April 2021, mengatakan 8.312 unit rumah yang rusak itu masuk dalam usulan tahap pertama yang diajukan Pemerintah Kabupaten Kupang kepada BNPB.

Obet Laha yang juga merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang itu mengatakan, 8.312 unit rumah itu terdiri dari tiga kategori kerusakan, yaitu rusak berat sebanyak 1.894 unit dan rusak sedang ada 1.708 unit.

Siswi SMA Negeri 2 Maumere Dilarang Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp50 Ribu

Sedangkan rumah warga yang masuk dalam kategori rusak ringan, ia mengatakan, termasuk yang cukup banyak yaitu mencapai 4.710 unit rumah.

"Pemerintah Kabupaten Kupang terus melakukan pendataan lagi terhadap rumah-rumah warga yang belum terdata sehingga bisa masuk dalam usulan tahap kedua ke BNPB," tegasnya.

Bupati Manggarai Dikecam gegara Tega Pecat Ratusan Nakes, Wakil Bupati Berdalih Tak Dilibatkan

Dia juga berharap agar ada proaktif masyarakat di Kabupaten Kupang untuk melapor ke posko penanggulangan bencana daerah apabila rumah mereka belum masuk dalam pendataan pemerintah desa atau kelurahan setempat.

Obet Laha menambahkan, rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana diharapkan segera dimulai setelah data seluruh kerusakan sarana publik dan kerugian materi dapat diselesaikan dalam pekan ini.

"Kami berupaya usulan perbaikan fasilitas umum yang rusak di Kabupaten Kupang bisa dilakukan pada pekan depan sehingga bisa diproses lebih lanjut oleh pihak BNPB," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya