Polda Jawa Timur Wanti-wanti Nelayan Tak Sewakan Kapal kepada Pemudik
- VIVA/Dani Randi
VIVA – Direktorat Polisi Perairan dan Udara Kepolisian Daerah Jawa Timur mewanti-wanti para nelayan agar tidak menyewakan kapalnya kepada warga yang nekat mudik melalui jalur laut pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Hal itu dilakukan agar kebijakan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 oleh pemerintah berjalan sebagaimana diharapkan.
Direktur Polairud Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Arnapi menuturkan, di Jawa Timur ada beberapa titik yang berpotensi digunakan warga untuk mudik secara diam-diam melalui jalur laut, di antaranya Probolinggo, Situbondo, dan Surabaya ke arah Pulau Madura. "Kami antisipasi mengikuti kebijakan pemerintah,” katanya kepada wartawan pada Kamis, 29 April 2021.
Ia menjelaskan, imbauan itu sudah disosialisasikan kepada para nelayan sejak awal Ramadhan. Alasan kenapa dilarang mudik oleh pemerintah juga sudah disampaikan kepada nelayan. "Khususnya, tentang alasan kenapa tidak boleh mudik. Alasannya dulu kita sampaikan terkait perkembangan COVID-19 di global ini," ujar Arnapi.
Hal itu juga mengacu pada Surat Edaran (SE) Kepala Satuan Tugas Nomor 13 Tahun 2021 tentang Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri dan Pengendalian COVID-19 selama bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah. Salah satu poin dalam SE tersebut adalah pelarangan mudik lebaran mencakup transportasi jalur darat, kereta api, jalur laut, udara, dan lintas kabupaten/provinsi/negara.
Di bagian lain, Polda Jawa Timur sudah bersiap melakukan penyekatan di titik-titik pergerakan orang, baik di perbatasan Jatim-Jawa Tengah maupun Jatim-Bali. Begitu pula di pintu masuk dan keluar Kota Surabaya. Pada Kamis pagi, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Istiono mengecek kesiapan penyekatan di sejumlah titik di Jawa Timur, di antaranya di pintu masuk Surabaya di Bundawaran Waru.
"Tadi sudah kita cek titik-titik penyekatan yang dibangun sudah all out. Baik personelnya, sarana prasarana, cara bertindak di lapangannya, dan koordinasi dengan lintas sektoral sangat bagus. Antisipasi operasi ini telah digodok mereka," kata Istiono.