COVID-19 Varian India Masuk Jateng, Kepala Daerah Diminta Waspada

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Varian kasus baru COVID-19 dari India, B.1617.2, dinyatakan telah masuk ke Jawa Tengah. Hal itu menyusul hasil tes whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan terhadap 13 anak buah kapal berkewarganegaraan Filipina yang melakukan bongkar muat di Cilacap.

Terima Kunjungan Dubes India yang Baru, Prabowo Dorong Peningkatan Kerjasama

Hasil uji lab menunjukkan mereka terkonfirmasi COVID-19 varian dari India itu. Tak hanya awak kapal, tenaga medis yang merawat mereka di RSUD Cilacap juga terkonfirmasi positif COVID-19.

Apakah itu juga varian dari India, saat ini sedang dalam proses tes WGS di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Kawasaki Setop Produksi Ninja 400, Ini Penggantinya

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta seluruh bupati maupun Wali Kota se-Jateng mewaspadai munculnya varian baru COVID-19 tersebut Ia meminta semua siaga, mengingat penyebarannya begitu cepat.

"Saya minta hati-hati, karena varian baru di Cilacap sudah muncul, jangan sampai menyebar. Saya minta semua kepala daerah waspada," kata Ganjar saat melantik Bupati/Wakil Bupati Demak dan Sragen, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin, 24 Mei 2021.

Toyota Luncurkan Innova Baru Berpenggerak Roda Belakang

Baca juga: COVID-19 India Picu Wabah Jamur, Banyak Pasien Kehilangan Mata

Terkait hasil tes terhadap 32 tenaga kesehatan di RSUD Cilacap yang terkonfirmasi COVID-19, Ganjar berharap bukan.

"Kita belum tahu hasilnya, mudah-mudahan tidak. Tapi seandainya iya, maka ini bukti keganasan virus ini. Virus begitu cepatnya menyebar, dari sisi pasien dan nakes berhubungan, itu nakesnya bisa ketularan," katanya.

Ia meminta negara melakukan evaluasi terkait hubungan bisnis dengan banyak negara yang punya varian baru.

"Saran saya hentikan sementara. Kalau tidak bisa, maka SOP yang ada harus benar-benar diperketat. Dan jika hal itu tidak bisa juga, maka Indonesia akan menghadapi resiko yang berbahaya. Saya minta negara melakukan itu. Nanti saya rapat dengan pemerintah pusat, akan saya sampaikan terkait hal ini," tegasnya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya