- tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)
VIVA – Kasus anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang terpapar virus B.16.17.2 asal India beberapa waktu lalu, sempat membuat khawatir para tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Cilacap Jawa Tengah yang merawat mereka. Sebab, para nakes tersebut kemudian juga terkonfirmasi positif COVID-19.
Untuk memastikan apakah mereka terpapar virus B.16.17.2 atau tidak, sampel dari para nakes tersebut dibawa ke laboratorium UGM untuk dites genome squencing.
Hasilnya, hari ini, diumumkan bahwa tenaga kesehatan di RSUD Cilacap yang terkonfirmasi positif COVID-19 usai merawat 13 ABK asal Filipina tersebut, dinyatakan tidak terpapar virus B.16.17.2 atau varian India.
"Setelah dites, nakes yang tertular dari pasien ABK Filipina itu alhamdulillah tidak ada varian baru. Setelah kita tes genome squencing, alhamdulillah tidak terpapar itu (B.16.17.2)," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela sidak penanganan COVID-19 di Kudus.
Meski begitu, Ganjar menegaskan, varian baru COVID-19 asal India itu sudah ada di Jawa Tengah. Kasus itu dibawa oleh para ABK berkewarganegaraan Filipina yang bongkar muat di Pelabuhan Cilacap. "Sudah ada (varian baru) tapi orang Filipina. Hanya ABK saja," ujarnya.
Laporan Teguh Joko Sutrisno (tvOne/ Semarang, Jateng)