RS Penuh, Pemerintah Disarankan Bikin Terobosan ‘Telemedicine’ Gratis

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris.
Sumber :

VIVA - Lonjakan kasus COVID-19 yang makin menggila beberapa hari ini telah membuat fasilitas kesehatan penuh. Bahkan masyarakat melihat ada pasien yang sampai dirawat di tenda-tenda darurat dan di atas mobil pikap yang terparkir di pelataran RS.

Heru Budi Kunker ke Jepang, Harap Proyek MRT East-West Groundbreaking Agustus

Menghadapi ancaman faskes kolaps tersebut, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, menilai pemerintah perlu membuat terobosan baru untuk tetap melayani kesehatan masyarakat. Terobosan ini bisa dengan memulangkan pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala ke rumah masing-masing untuk melakukan isolasi mandiri (isoman).

"Namun di sisi lain, pemerintah harus tetap menjamin pemberian layanan kesehatan secara gratis kepada pasien isoman tersebut, yakni lewat ‘telemedicine’," kata Charles melalui keterangan persnya, Minggu, 27 Juni 2021.

Pemeriksaan Rutin, Raja Salman Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Dia menuturkan ‘telemedicine’ adalah penggunaan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan secara jarak jauh. Dalam hal ini, dokter atau tenaga kesehatan di satu tempat menggunakan teknologi komunikasi untuk melayani pasien COVID-19 yang berada di tempat isoman masing-masing.

"Telemedicine ini tidak hanya konsultasi online jarak jauh, tetapi juga disertai pemberian obat-obatan dan multivitamin, serta pemeriksaan PCR. Semua harus dilakukan dengan gratis kepada pasien yang tidak tertampung di faskes pemerintah," lanjut dia.

Istri Ungkap Kondisi Terkini Parto Patrio Usai Jalani Operasi

Baca juga: RSUD Bekasi Tambah Ruang Baru, Penumpukan Pasien COVID-19 Teratasi

Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengatakan dalam pelaksanannya, ‘telemedicine’ bisa dilakukan terpusat di bawah komando Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang sudah berjejaring sampai ke daerah. Para relawan juga bisa ikut ambil bagian dalam telemedicine ini misalnya untuk pengantaran obat-obatan dan sebagainya.

"Di samping terbosan lewat ‘telemedicine’, pemerintah juga harus terus berupaya menambah fasilitas-fasilitas isolasi dengan menggunakan gedung-gedung kosong milik pemerintah, seperti sekolah, GOR, dan sebagainya. Tempat-tempat ini untuk pasien yang tidak memungkinkan isoman di tempat masing-masing," tutur Charles.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya