Cegah Lonjakan Kasus COVID-19, Begini Cara Masyarakat Sebatik

Vaksin Covid-19 (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Lonjakan kasus COVID-19 belakangan ini terjadi di berbagai daerah di Tanah Air. Pemicu meningkatnya kasus baru COVID-19 salah satunya karena varian baru yang menyebabkan tingkat penularan tinggi.

Wanita Paru Baya Ditangkap karena Selundupkan Sabu 50 Kg Dari Malaysia, Mengaku Disuruh Anak

Namun, selama setahun lebih pandemi di Tanah Air, belum banyak informasi terkait update penanganan di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara atau Kaltara. Untuk meredam lonjakan COVID-19, masyarakat Sebatik punya cara tersendiri.

"Masyarakat Sebatik bahu membahu bergotong royong dalam penanganan COVID-19. Pulau terluar dan terdepan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia punya cara tersendiri dalam berjibaku menangani pandemi Corona," kata dokter yang juga kepala Puskesmas Sebatik Timur, Dokter Andi Syahriful Asri, dalam keterangannya yang dikutip pada Selasa, 29 Juni 2021.

5 Fakta Jatuhnya Pesawat Smart Aviation di Nunukan Kalimantan Utara

Dia menjelaskan sebelum informasi lonjakan mencuat, masyarakat Sebatik sudah berupaya melakukan pencegahan secara mandiri. Upaya itu dilakukan yaitu kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh warga yang kemudian membentuk Satuan Tugas atau Satgas COVID-19. 

Langkah terobosan itu membekali tenaga medis denga menggunakan alat pelindung diri atau APD. Ia menyebut salah seorang tokoh masyarakat sekaligus pengusaha bernama Haji Momo yang peduli dalam penanganan pandemi agar kasus di Sebatik tak melonjak. 

Kotak Hitam Pesawat Smart Aviation yang Jatuh di Nunukan Belum Ditemukan

Menurutnya, pembentukan Satgas merupakan salah satu inisiasi Haji Momo. Pun, pembuatan APD untuk tenaga medis juga inisiator Haji Momo.

Selain itu, ada juga gebrakan Haji Momo lainnya yaitu menyediakan ratusan alat rapid tes antigen. Kemudian, bantuan kebutuhan pokok bagi warga yang sangat membutuhkan juga dilakukan.

"Sebagai orang dinilai sangat peduli terhadap percepatan penanganan pandemi di kepulauan berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa ini," tutur Andi.

Menurut Andi, dengan gotong royong dan gerakan moral yang diterapkan, dampak pandemi di Sebatik sejauh ini tidak terlalu parah.

"Sistem sudah mulai berjalan rapi, kepedulian dan rasa gotong royong yang tertanam pada para warganya menjadi tiang kuat kawasan ini tak mengalami dampak parah akibat pandemi," sebutnya.

Data Satgas COVID-19, kasus baru di Tanah Air per Selasa, 29 Juni 2021 tercatat sebanyak 20.467. Dengan penambahan itu, total kasus positif sejak awal pandemi pada Maret 2020 sudah mencapai 2.156.465.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan angka penambahan harian tertinggu dengan 7.379 kasus. Di bawah Jakarta ada Jawa Barat dengan 3.908 kasus. Lalu, Jawa Tengah dengan 2.932 kasus. Sementara, untuk Kalimantan Utara, penambahan kasus baru COVID-19 di angka 55.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya