Kronologi Penembakan Dua Teroris Poso, Berawal dari Jejak Makanan

Foto dua DPO MIT Poso yang tewas akibat kontak tembak dengan aparat TNI-Polri
Sumber :
  • Antara

VIVA – Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan menjelaskan kronologi penembakan dua teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah yakni Rukli dan Ahmad Panjang.

Kata Mabes Polri Soal Anggota Polresta Manado Tewas Luka Tembak di Kepala

“Telah terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dengan DPO di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong pada Minggu, 11 Juli pukul 03.00 WITA,” kata Ramadhan di Mabes Polri pada Senin, 12 Juli 2021.

Menurut dia, tiga orang anggota Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti berhasil menembak dua orang buronan teroris Poso meninggal dunia atas nama Rukli dan Ahmad Panjang.

Prabowo Tetap Dikawal Satgas Pengamanan Capres Polri hingga H-30 Pelantikan

“Dua DPO yang meninggal dunia dievakuasi menggunakan helikopter,” ujarnya.

Mulanya, kata dia, peristiwa tersebut atas adanya informasi dari warga telah kehilangan sejumlah barang berupa makanan. Kemudian, tim menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat dengan melakukan penyisiran.

Kasus TPPO Mahasiswa di Jerman, Polri Ajukan Red Notice ke Interpol

“Ditemukan jejak bekas makanan DPO teroris Poso,” jelas dia.

Selanjutnya, Ramadhan mengatakan tim berhasil menemukan para DPO sekitar pukul 03.00 WITA. Di situlah, kata dia, terjadi kontak tembak hingga menewaskan dua orang teroris yang buron bernama Rukli dan Ahmad Panjang.

“Saat ini, Koopsgabasus masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris Poso yang lolos dari penyergapan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya