Muncul di Perkebunan Sawit, Harimau Sumatra Masih Belia Bikin Geger

BKSDA menyiapkan kandang jebak untuk menangkap Harimau Sumatera.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Andri Mardiansyah (Padang)

VIVA – Harimau Sumatra berusia belia sekitar 1 tahun, muncul di perkebunan sawit milik PT Pasaman Maramah Sejahtera di Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat. Kemunculan si Raja Rimba itu sebelumnya sempat terekam oleh kamera telepon seluler warga setempat. 

Didatangi Warga Diminta Maju Lagi di Pilgub DKI, Anies Jawab "Izinkan Berpikir Sejenak"

Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat wilayah I memutuskan untuk menangkap dan mengevakuasi Harimau Sumatra itu lantaran tidak mungkin lagi dilakukan pengusiran. Dua unit kandang jebak pun kini dipasang untuk menangkap satwa bernama latin Phantera Tigris Sumatrae itu.

“Setelah kita terima laporan dari manajemen perusahaaan, ada Harimau Sumatra yang terekam video rekaman. Hasil identitas di lapangan, lokasi kemunculan berada di kawasan HGU milik PT Pasaman Maramah Sejahtera. Perkiraan kita, usianya masih kisaran satu tahun,” kata petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Sumbar Ade Putra, Jumat, 16 Juli 2021.

2 Tahun Tak Terlihat, Pria di Tangerang Ditemukan Sudah Jadi Tulang Belulang

Keputusan tangkap dan evakuasi, kata Ade Putra, diperkuat adanya gambar visual pergerakan Harimau Sumatra itu yang terekam melalui kamera trap yang dipasang di tiga titik tadi malam. Harimau itu masih berkeliaran di area perkebunan sawit. Adanya pemukiman warga di dalam are perkebunan sawit, juga menjadi dasar pertimbangan bahwa Harimau Sumatra itu harus ditangkap sesegera mungkin.

“Pertimbangan kenapa harus ditangkap adalah, masih berkeliaran dan di dalam perkebunan juga ada pemukiman warga. Ini untuk mengantisipasi hal yang tidak kita inginkan,” ujar Ade Putra.

Partai Gerindra Sumbar Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Mulai Hari Ini 

Ade Putra menambahkan, selain BKSDA, penanganan konflik kali ini juga dibantu oleh manajemen perusahaan dan kepolisian. Mengingat masih berkeliaran di area perkebunan, pihaknya mengimbau kepada warga dan para petani untuk waspada dan tidak melakukan aktifitas panen untuk sementara waktu. 'Andai harus terpaksa menjalankan aktifitas, kita anjurkan untuk tidak sendirian dan selalu mengeluarkan bunyi-bunyian yang keras," ujarnya. 

Dia menambahkan, “Kita imbau untuk waspada tingkat tinggi. Jangan bepergian sendirian di area perkebunan untuk sementara waktu ini. Dan, jangan bertindak gegabah apabila melihat kemunculan harimau itu. Kita semaksimal mungkin akan menyelesaikan konflik ini."

  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya