PPKM Darurat Diperpanjang, NU Jatim Imbau Ini ke Pemerintah dan Warga

Ilustrasi/Lambang NU (Nahdlatul Ulama)
Sumber :

VIVA – Khatib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur KH Syafruddin Syarif menilai, perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tentu sudah melalui pertimbangan yang matang. Namun begitu, ia meminta pemerintah bijak soal pemenuhan hajat hidup masyarakat. Begitu pula dengan masyarakat diharapkan kesadarannya untuk mematuhi protokol kesehatan.

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

“PPKM pertama memang kurang maksimal, oleh karena itu kita harus mendukung usaha dan ikhtiar pemerintah dalam memutus mata rantai penularan virus corona,” kata Kiai Syafruddin dihubungi VIVA melalui sambungan telepon genggam, Rabu, 21 Juli 2021.

Perpanjangan PPKM Darurat memantik pro dan kontra, terutama terkait pemenuhan hajat hidup masyarakat sehari-hari. Ada yang mengkritik karena PPKM menghambat kegiatan ekonomi masyarakat. “Jangan dipertentangkan, tetapi bagaimana kita bisa bekerja sama. Yang terpenting itu kan tidak terjadi kerumunan, social distancing, pakai masker, dan sebagainya,” ujar Kiai Syafruddin.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Menyangkut itu, ia meminta pemerintah agar bijak dan adil. Adil yang ia maksud ialah tidak ada tebang pilih dalam menegakkan PPKM Darurat. “Pemerintah yang mensanksi itu jangan tebang pilih, yang kecil ditangkap, yang besar dibiarkan terjadi kerumunan. Itu juga berbahaya,” ujar Pengasuh Pesantren Hidayatuddin Al Islami, Probolinggo, itu.

Sebaliknya, masyarakat diharapkan kesadarannya untuk mematuhi protokol kesehatan dalam rangka memotong rantai penularan COVID-19. “Insya Allah jika semuanya satu kata, maka tujuan yang sangat mulia ini [tercapai], yaitu menjaga jiwa supaya penularan COVID-19 yang menjadi penyebab dari banyaknya orang yang terpapar virus korona,” katanya.

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta maaf kepada masyarakat atas keputusan pemerintah yang memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021. Ia memaklumi keputusan itu berdampak pada kehidupan masyarakat.

“Atas nama Pemprov Jatim, saya meminta maaf jika penanganan COVID-19 di Jatim belum dapat memuaskan seluruh masyarakat. Pemprov Jatim bersama Forkopimda serta kabupaten/ kota se-Jatim terus berupaya semaksimal mungkin memutus penyebaran COVID-19 dan mempercepat vaksinasi hingga pelosok agar pandemi ini segera berakhir,” tulis Khofifah di akun Instagramnya, @khofifah.ip, Selasa malam, 20 Juli 2021.

Ia pun meminta kerja sama masyarakat untuk tetap mematuhi seluruh peraturan selama pelaksanaan PPKM Darurat dengan mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, kerja sama merupakan hal yang sangat penting untuk menekan laju penularan COVID-19 yang sampai saat ini belum terkendali secara signifikan.

"Kepada semua warga Jawa Timur tetaplah semangat. Pengurus RT, RW, Kamituwo tetaplah di garda depan melayani warga terutama yang sedang isoman. Semoga Allah SWT meringankan beban kita, membukakan pintu untuk menyeleseikan masalah ini serta melindungi kita semua dan bangsa ini. Aamiin,” kata Khofifah.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya