Sepak Terjang Qatar, Teroris Poso yang Tewas Didor Satgas Madago Raya

Kepala Polda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso meninjau posko Satgas Operasi Madago Raya di Kecamatan Poso, Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu, 3 Juli 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso mengatakan, pihaknya telah menjawab rasa penasaran publik untuk mengungkap identitas dua jenazah teroris Poso yang tewas saat baku tembak dengan Satgas Madago Raya beberapa waktu lalu.

Detik-detik KKB Komplotan Keni Tipagai Serang Polsek Homeyo Intan Jaya yang Tewaskan Warga Sipil

Berdasarkan proses identifikasi yang dilakukan Tim DVI dan Inafis kata dia, disimpulkan bahwa dua jenazah tersebut adalah Qatar dan Rukli. Sedangkan, jenazah yang satunya adalah Abu Alim alias Ambo.

“Terungkapnya identitas kedua jenazah sekaligus menjawab rasa penasaran warga selama ini. Terlebih proses identifikasinya berlangsung agak lama. Berbeda halnya dengan proses identifikasi jenazah DPO lain,” kata Baso melalui keterangannya pada Rabu, 4 Agustus 2021.

Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI

Menurut dia, hasil pemeriksaan sejumlah saksi bahwa Qatar merupakan salah satu pelaku yang terlibat dalam serangkaian aksi pembunuhan baik di Desa LembanTongoa, Kabupaten Sigi dan Desa Kalemago, Kabupaten Poso.

“Saat ini, Satgas Madago Raya terus mengejar sisa enam DPO teroris Poso yang masih bersembunyi di Perbatasan Kabupaten Poso dengan Parigi Moutong. Diperkirakan, keenam orang tersebut sudah terpecah dua kelompok,” ujarnya.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

Sementara Wakil Kasatgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono meminta kepada 6 orang DPO teroris Poso yang masih ada di pegunungan supaya menyerahkan diri. Mereka akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

“Masih ada waktu untuk bertobat serta bertemu kembali dengan keluarganya,” kata Bronto.
 

Ilustrasi bom.

Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

Sekolah dan institusi Slovakia termasuk bank-bank di negara itu menerima lebih dari 1.100 ancaman bom.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024