5.000 Mahasiswa UIN Malang Disuntik Vaksin AstraZeneca

Vaksin COVID-19
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Sebanyak 5.000 mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang Maulana Malik Ibrahim sudah disuntik vaksin AstraZeneca. Vaksinasi digelar selama dua hari sejak Sabtu kemarin, 14 Agustus 2021.

Awal Mula Dosen Untan Diduga Joki Nilai Mahasiswa S2: Tak Pernah Kuliah Tapi Ada Nilainya

“Kami apresiasi partisipasi UIN Malang dalam melaksanakan program pemerintah vaksinasi COVID-19,” kata Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto, melalui keterangannya, Minggu, 15 Agustus 2021.

Dia menyebut pelaksanaan vaksin dibagi menjadi dua kali yakni 2.500 orang pada Sabtu, 14 Agustus dan sisanya hari ini. Menurut dia, tim dokter yang diterjunkan ada dokter bidang psikologi.

Viral Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswa Undip, Korban Curhat Malah Dicekoki Miras

“Selain itu, satu tim yang melakukan pendekatan secara psikis kepada peserta yang tensinya tinggi maupun pobia dengan jarum suntik,” ujar Budher, sapaan akrabnya.

Maka itu, pria lulusan Akpol 2000 ini mengatakan bakal menggandeng UIN Malang ke depannya untuk melaksanakan program vaksinasi virus corona. Sebab, tempatnya memadai, tertata dengan baik. Pun, juga disiplin dan menerapkan protokol kesehatan meski jumlah peserta vaksin banyak.

Pendaftaran Ujian Masuk UIN Dibuka Hari Ini

“Mulai dari entri data sampai observasi yang luar biasa, tenaga kesehatannya juga ada dua shift. Pertama pagi hingga siang, kedua siang sampai selesai,” jelas dia.

Di samping itu, kata dia, ada penemuan alat bilik asap dari UIN Malang yang lebih sederhana dan oksigen yang dibuat melalui benda-benda yang bisa ditemukan setiap hari. Maka, hal itu bisa jadi momentum untuk berkolaborasi kerja sama membuat ini dan diterapkan di kampung tangguh maupun Pemberlakuakn Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Malang.

“Kita sama-sama membuat sistem regulasi bagaimana edukasi dari hulu hingga hilir, bagaimana kita menuntaskan COVID-19 di Malang Raya dan bagaimana menghidupkan pemulihan ekonomi Indonesia yang juga membutuhkan kajian dari akademisi,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya