Ganjar Ingatkan Daerah yang Turun Level PPKM: Jangan Gegabah!

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memeriksa suasana sebuah mal setelah pemerintah mengizinkan pusat perbelanjaan itu dibuka secara tebatas, Selasa, 24 Agustus 2021.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Presiden Joko Widodo telah memutuskan PPKM level diperpanjang sampai 30 Agustus 2021 dan mengumumkan bahwa sejumlah daerah di Jawa-Bali statusnya turun dari level 4 ke level di bawahnya.

Istana Sebut Nama-nama Anggota Pansel KPK Akan Diumumkan Bulan Ini

Daerah level 4 berkurang dari 67 kabupaten/kota menjadi 51. Sementara daerah yang masuk level 3 bertambah dari 59 kabupaten/ota menjadi 67. Begitu juga dengan daerah yang masuk level 2, yang awalnya hanya 2 kabupaten/kota kini menjadi 10.

Khusus di Jawa Tengah, ada 20 daerah yang mengalami penurunan dan kini berstatus level 3. Sementara 15 lainnya berstatus level 4.

PPP Tak Sevisi dengan Ganjar soal Oposisi Prabowo: Itu Hak Pribadi Beliau

Ke-20 daerah dengan status PPKM level 3, antara lain Kabupaten Wonosobo, Purworejo, Pekalongan, Magelang, Jepara, Cilacap, Brebes, Pemalang, Grobogan, Tegal, Pati, Kudus, Banjarnegara, Batang, Rembang, Semarang, Kendal, Demak, Kota Semarang, dan Kota Pekalongan.

Sedangkan 15 daerah dengan PPKM level 4, antara lain Kabupaten Boyolali, Temanggung, Purbalingga, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Kebumen, Banyumas, Sragen, Karanganyar, Blora, Kota Tegal, Kota Surakarta, Kota Salatiga, dan Kota Magelang.

Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan para kepala daerah dan masyarakat agar tidak euforia.

"Saya ingatkan ke bupati/wali kota, jajaran Forkompimda dan semua pemangku kepentingan, jangan euforia. Memang membaik, tapi belum baik semuanya," kata Ganjar, Selasa, 24 Agustus 2021.

Ia mencontohkan kasus di daerah yang warganya nekat menggelar acara dan berkerumun karena menganggap penurunan level bisa melakukan kegiatan tanpa protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Di Kendal itu tiba-tiba ada perayaan pesta. Enggak bisa seperti itu, harus ditindak. Tolong masyarakat, kalau mau ada acara ramai-ramai, izin dulu agar bisa dipantau," katanya.

Sejumlah bupati/wali kota, katanya, mengusulkan pembukaan tempat pariwisata dan menerapkan pembelajaran tatap muka. 

"Saya minta semua tidak gegabah. Kita izinkan kok pariwisata dibuka, tapi satu saja, dan uji coba. Termasuk sekolah, nanti dulu, uji coba dulu. Maka kemarin di Solo ada sekolah yang nekat buka, kita peringatkan dan mau bekerja sama," katanya.

Ia menambahkan, di beberapa daerah siswa TK, SD, SMP juga ada yang sudah masuk. Ia mengingatkan agar semua mengikuti ketentuan dan protokol kesehatan. Pemerintah sudah menyiapkan aturan umum mengenai pembelajaran secara tatap muka itu agar dipedomani sehingga seluruh Jawa Tengah bisa sama.

Teguh Joko Sutrisno/Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya