494 Anak di Sumut Kehilangan Orang Tua karena COVID-19

Protokol membawa jenazah COVID-19 (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumatera Utara mencatat sebanyak 494 anak dan balita di Sumut kehilangan orang tua karena meninggal dunia terpapar COVID-19.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Indonesia Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Angka tersebut, kemungkinan akan bertambah. Mengingat Provinsi Sumut hingga saat ini, masih berjuang untuk melawan dan menekan penularan virus mematikan itu.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahamayadi menjelaskan Pemerintah Provinsi Sumut turun tangan dan hadir untuk memberikan bantuan kepada ratusan anak dan balita tersebut.

Pose Menyentuh Nagita Slavina Gendong Baby Lily di Tempat Tidur, Raffi Ahmad: Buah Hati

“Tidak boleh kita diamkan anak-anak kita ini. Karena nyatanya tidak sedikit yang kehilangan orang tua," kata Edy saat melepas paket bantuan yang akan diantarkan ojek online di Rumah Dinas Gubernur Sumut Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat, 3 September 2021.

Untuk menyalurkan bantuan ini, Pemprov Sumut bekerja sama dengan salah satu transportasi online ternama di Indonesia. Edy mengungkapkan memberikan bantuan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua karena terpapar COVID-19.

Kementerian PPPA: Korban Kekerasan Seksual Tidak Boleh Di-pingpong

Start awalnya kita memberikan bantuan alat-alat sekolah dan paket sembako untuk anak-anak dari 0 bulan sampai 18 tahun. Saat ini kita utamakan anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena COVID-19,” ujar mantan Pangkostrad itu.

Sementara itu, Kepala Dinas PPPA Sumut, Nurlela, kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan Peduli Kamu dengan target pemberian bantuan untuk 33 kabupaten/kota se-Sumut. 

Untuk Kota Medan, Nurlela mengatakan  sampai saat ini masih mencatat 50 anak yang yatim karena COVID-19. Walau begitu pendataan akan terus dilakukan sembari penyaluran bantuan.

“Hari ini kita lakukan khusus untuk Kota Medan, kita akan lanjutkan ke kabupaten/kota lainnya. Kita akan terus mendata anak-anak kita yang yatim karena COVID-19. Mudah-mudahan ke depannya kita bisa lebih meningkatkan bantuan yang kita berikan,” tutur Nurlela.

Baca juga: Nyaris Seribu Anak di Kota Bekasi Kehilangan Orang Tua Selama Pandemi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya