Miris, Pemkot Langsa Akui Tak Punya Dana Bayar Insentif Nakes

Seorang tenaga kesehatan mengenakan pakaian dekontaminasi alias hazmat
Sumber :
  • ANTARA/Louis Rika

VIVA – Wali Kota Langsa Marzuki Hamid dan pimpinan daerah setempat mengadu ke Gubernur Aceh soal pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes) yang tak kunjung dicairkan karena tidak adanya anggaran di pemerintah setempat.

Ternyata Gak Semua Orang Bisa Konversi Motor Listrik Gratis

Pembayaran insentif ke tenaga kesehatan di Kota Langsa sudah menunggak selama enam bulan. Pemerintah setempat berkilah karena adanya refocusing anggaran membuat daerah itu kesulitan untuk membayar insentif.

Marzuki Hamid mengatakan pihaknya kewalahan karena tidak lagi memiliki anggaran akibat adanya dua kali pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp50 miliar.

Penetrasi Asuransi di RI Masih Rendah, MSIG Life Genjot Inovasi Kesehatan dan Digital

“Langsa sendiri membutuhkan bantuan keuangan dari provinsi sekitar Rp30 miliar yang di antaranya adalah untuk dipakai membayar insentif tenaga medis,” kata Marzuki pada Jumat, 10 September 2021.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan bahwa dirinya sudah menyampaikan kepada seluruh bupati dan wali kota se-Aceh bahwa pemerintah Aceh setuju untuk membantu kabupaten/kota. Namun harus dengan syarat. Pertama paling tidak adalah sesuai dengan perundang-undangan dan ruang fiskal tersedia.

Ilmuwan China Ciptakan Pengisi Daya Nirkabel yang Aman untuk Tubuh Manusia

Kata Nova, jika persyaratan itu tercukupi, pemerintah Aceh siap membantu Langsa dan kabupaten/kota lain. Namun haruslah melalui mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) perubahan.

“Di level kebijakan kita sudah bicara. Ketika masuk ke teknis ya tiga syarat itu harus tercukupi dahulu. Jika tercukupi kita bantu,” kata Nova lagi.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegur 10 bupati-wali kota yang masih belum membayarkan insentif tenaga kesehatan.

Stafsus Mendagri Kastorius Sinaga mengatakan realisasi pos belanja insentif tenaga kerja kesehatan daerah (Innakesda) merupakan salah satu fokus perhatian Mendagri Tito di dalam memonitor realisasi belanja APBD.

"Kebijakan refocusing APBD 2021 telah menggariskan bahwa 8 persen dana alokasi umum (DAU) dan DBH (dana bagi hasil) tahun anggaran 2021 ini diperuntukkan untuk penanganan COVID-19, termasuk pembayaran insentif nakes daerah," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya