PP Muhammadiyah: KKB Papua Lakukan Kejahatan Kemanusiaan Luar Biasa

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti mengatakan, aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terhadap tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, adalah bentuk kejahatan kemanusiaan yang luar biasa.

Pesan Penting Haedar Nashir untuk Prabowo Usai Ditetapkan Presiden Terpilih

Peristiwa itu terjadi pada 13 September 2021. Ketika anggota KKB menyerbu Kiwirok dengan membakar sejumlah fasilitas umum. Termasuk ke Puskesmas Kiwirok, menganiaya para tenaga kesehatan atau nakes, hingga menewaskan seorang diantaranya yaitu Suster Gabriela Meilani.

"KKB Papua adalah kelompok teroris. Eksistensi mereka tidak boleh dibiarkan," kata Abdul Mu'ti, dalam pernyataannya yang diunggah melalui akun twitter @Abe_Mukti Senin 20 September 2021.

Muhammadiyah: Prabowo Harus Menyerap Aspirasi Anies, Cak Imin, Ganjar, dan Mahfud

Tidak hanya soal kemanusiaan. Tetapi menurutnya, apa yang dilakukan KKB tersebut sudah kasat mata mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

"Pembunuhan dan kekerasan yang mereka lakukan terhadap tenaga kesehatan adalah kejahatan kemanusiaan yg luar biasa dan ancaman yang kasat mata terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelasnya.

Panglima TNI Putuskan untuk Mengubah Sebutan KKB Menjadi OPM

Dalam peristiwa itu, setidaknya ada sembilan tenaga kesehatan yang bertugas di distrik Kiwirok yaitu dr. Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Satya, Lukas Luji, Patra, Siti Khodijah, Katrianti Tandila, dan Christina Sampetonapa sudah dievakuasi ke Jayapura.

Kondisi dr Restu Pamanggi yang mengalami fraktur di bagian tangan, dikatakanmya sudah dioperasi dan sedang dalam proses pemulihan secara medis seraya menjalani pemeriksaan psikis untuk pemulihan secara mental.

Adapun Jenazah Suster Gabriela Meilani yang meninggal akibat penyerangan tersebut sudah diangkat dari jurang dan ditempatkan di lokasi perlindungan terdekat di Kiwirok seraya menunggu evakuasi. Proses evakuasi jenazah oleh helikopter TNI terkendala oleh cuaca yang kurang baik serta penembakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya