Nasib Guru Honorer Tragis, Pemerintah Diminta Beri Perhatian Serius

guru honorer aksi unjuk rasa
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irfan Anshori

VIVA - Anggota Komisi X DPR, Muhammad Kadafi, meminta pemerintah memberikan perhatian serius dan mengangkat harkat dan martabat para guru honorer di Indonesia. Ia meminta mereka diberikan afirmasi yang sebesar-besarnya dalam penerimaan guru PPPK.

9 Calon Anggota Pansel Capim KPK, 5 dari Unsur Pemerintah dan 4 Masyarakat

“Nasib mereka sangat tragis dan memilukan. Bahkan salah satu peserta seleksi P3K sampai gantung diri yaitu guru dari salah satu sekolah dasar di Majalengka,” kata Kadafi saat menyampaikan interupsi pada Rapat Paripurna DPR, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis, 7 Oktober 2021.

Kadafi menuturkan perhatian khusus kepada nasib guru honorer ini juga erat kaitannya dengan bonus demografi di Indonesia. Dengan peran guru, lanjut dia, negara bisa mendapat bonus SDM unggul dan berkualitas.

Mantan Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin Mangkir dari Panggilan KPK Soal Pungli Rutan

"Tanpa proses yang baik kepada guru maka berkah bonus demografi itu bisa akan menjadi hoaks, pimpinan. Jadi pertimbangan dan pengawasan kita bersama," kata Kadafi.

Kadafi pun sangat memohon pimpinan DPR berserta seluruh anggota DPR untuk mengawasi proses pengumuman guru PPPK pada 8 Oktober ini.

Istana Sebut Nama-nama Anggota Pansel KPK Akan Diumumkan Bulan Ini

"Kita hari ini duduk di sini karena dedikasi guru. Oleh karena itu perlu kita ingat bersama jangan sampai besok terjadi kegaduhan dan terjadi hal-hal yang semakin memilukan kita," kata Politisi Fraksi PKB tersebut.

Lebih lanjut, Kadafi mengajak semua komponen bangsa ini memikirkan perjuangan para guru honorer terutama yang berkaitan dalam beberapa persoalan krusial. Alasannya, pertama walaupun dalam kondisi pandemi para guru tetap berjuang tepat mengajar agar tak terjadi learning lost di Indonesia.

Kedua, mereka juga mengalah dan menggantung harapannya untuk diangkat sebagai pegawai negeri. Selain itu, banyak guru pegawai negeri yang pensiun tahun depan.

Dia menambahkan perhatian khusus juga perlu diberikan kepada para guru yang mengabdi di wilayah 3 T (terdepan, terpencil, dan tertinggal).

“Tidak boleh diabaikan, sangat besar jasa mereka. Para guru tersebut harus diberikan apresiasi yang baik dari negara,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya