Siap Mundur, Kapolresta Tangerang Dinilai Mau Benahi Jajarannya

Ilustrasi massa HMI.
Sumber :
  • VIVAnews/Luqman

VIVA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam menanggapi soal langkah Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro yang menemui langsung mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Gedung Presisi Polresta Tangerang Polda Banten, Jumat, 15 Oktober 2021.

Waktu Pendaftaran Mahasiswa Baru Institut Teknologi PLN Tahun 2024/2025 Diperpanjang

Wahyu langsung menemui massa aksi dan berdialog bersama mahasiswa yang menuntut agar kejadian yang menimpa rekan mereka beberapa waktu lalu, tidak terjadi untuk kali kedua di masa yang akan datang.

“Pertama, kita seyogianya mengapresiasi ‘jantannya’ Kapolres, Kombes Sri Bintoro yang menemui massa mahasiswa pada demo susulan menuntut protap pengamanan demo ke depan,” kata Pj Ketua Umum PB HMI, Romadhon JASN, dalam pernyataannya, Sabtu, 16 Oktober 2021.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

Kapolres Kota Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

Berani Hadapi Masalah

10 Kampus Bisnis Terbaik Dunia Tahun 2024

Sikap Kombes Wahyu, lanjut Romadhon, memperlihatkan watak sejatinya seorang pimpinan Polri yang berani menghadapi dan menyelesaikan masalah langsung di lapangan.

Baca juga: Kapolresta Tangerang Siap Dicopot jika Ada Kekerasan Lagi Saat Demo

Bahkan, Wahyu berani mempertaruhkan jabatannya sebagai Kapolres Tanggerang Kota apabila kejadian serupa terulang kembali di wilayah hukum yang dipimpinnya.

“Hebatnya dia (Kapolres) nyatakan siap mengundurkan diri jika peristiwa kekerasan unjuk rasa mahasiswa yang lalu terulang kembali. Ini artinya Wahyu telah membenahi jajaran kepolisian yang dipimpinnya,” kata Romadhon.

Mahasiswa unjuk rasa di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

Bukan Retorika

Romadhon menyebut pernyataan Wahyu bukan sekedar retorika mengingat janji tersebut disampaikan secara tertulis di atas materai.

Bukan hanya itu saja, PB HMI mendapatkan informasi valid jika Wahyu dan Bupati Kabupaten Tanggerang membawa dan memberikan perawatan medis terbaik bagi MFA, mahasiswa yang menjadi korban tindak represif oknum petugas Polres Tanggerang.

“Paska kejadian, MFA dirawat di RS Harapan Mulya, kemudian dipindahkan Wahyu dan Bupati Tanggerang ke RS Ciputra Hospital karena dekat dengan rumah MFA dan peralatan medisnya lebih lengkap,” kata Romadhon.

“Jadi, tolong sudahi aksi tagar-tagaran di medsos yang kita tahu menyerang institusi Polri. Wong mereka sudah ngaku salah, oknumnya di proses hukum, Kapolresnya siap mundur. Mau apa lagi,” tutur Romadhon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya