Muhaimin: Alokasi 20 Persen APBN Belum Sepenuhnya untuk Pendidikan

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, meninjau lokasi Muktamar V PKB di Bali.
Sumber :
  • VIVAnews/ Bobby Andalan.

VIVA – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar menginstruksikan Fraksi PKB DPR RI agar benar-benar mengawal alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan benar-benar untuk fungsi pendidikan demi memastikan bonus demografi di Indonesia menjadi berkah.

PKB Perkuat Politik Islam dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menurut Pengamat

"Alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan, salah satunya diperjuangkan oleh anggota Fraksi PKB periode 1999-2004, Gus Yusuf Muhammad. Namun saat ini ternyata alokasi 20 persen APBN untuk Pendidikan belum sepenuhnya untuk pendidikan, maka saya menginstruksikan agar Fraksi PKB bisa memastikan agar anggaran 20 persen untuk Pendidikan benar-benar untuk fungsi endidikan," kata Muhaimin dalam keterangannya, Selasa, 2 November 2021

Muhaimin bercerita, Gus Yus saat memperjuangkan alokasi 20 persen APBN untuk Pendidikan ditentang banyak kalangan. Ahli anggaran waktu itu menilai tidak mungkin dengan keterbatasan APBN dan besarnya kebutuhan konsolidasi pascakrisis ekonomi ada anggaran 20 persen khusus untuk pendidikan.

Soal PKB Gabung di Pemerintahan Prabowo, Cak Imin: Sudah Cethowelo-welo, Jelas Terpampang

Namun, katanya, saat itu Gus Yus berkukuh untuk memperjuangkan ide tersebut karena menilai bahwa dalam masa transisi yang dibutuhkan adalah investasi di bidang pendidikan. "Dan terbukti visi Gus Yus itu hari ini benar adanya, di mana lanskap dunia pendidikan kita sudah jauh lebih baik," ujarnya.

Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar.

Photo :
  • Istimewa.
Parpol Anggota KIM Tak Perlu Risau dengan Pertemuan Prabowo-Cak Imin, Kata Elite PKB

Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, dalam kesempatan peringatan Harlah ke-22 PKB, memang disampaikan penghargaan bagi 'lebah-lebah parlemen' yang menorehkan prestasi pada masa lalu.

Yusuf Muhammad termasuk salah satu 'lebah parlemen' yang terkategori penerima penghargaan, bersama Cholil Bisri dan Cecep Syarifuddin. Cholil Bisri dinilai mampu mewarnai kiprah Fraksi PKB dengan pendekatan-pendekatan fikih dalam berbagai keputusan dan langkah politik, sedangkan sebagai seorang akademisi Prof Cecep mampu memberikan pendekatan-pendekatan akademis.

"Bersama Gus Yus, Kiai Cholil dan Prof Cecep mampu memberikan warna atas peran Fraksi PKB dalam melaksanakan tugas-tugas keparlemenan di masa awal eksistensi PKB sebagai partai baru hasil reformasi," ujarnya.

Kini, kata Cucun, peran para pendahulu itu diteruskan para lebah parlemen. Salah satu yang cukup monumental yang diukir para lebah parlemen dewasa ini adalah lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

Menurutnya, UU Pesantren menjadi tonggak sejarah sebagai bentuk pengakuan negara akan peran penting pesantren dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Ke depan kami akan terus melakukan berbagai terobosan, demi menjaga keberpihakkan kami kepada kepentingan masyarakat," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya