- VIVA.co.id/ Lucky Aditya.
VIVA – Dinas Kesehatan Kota Malang, Jawa Timur menyebyt bahwa berdasarkan data terbaru vaksinasi di kota itu, kini sudah mendekati target herd immunity atau kekebalan komunal. Diharapkan dosis satu dan dua di Kota Malang mencapai 100 persen pada akhir tahun ini.
"Dosis satu sudah 98 persen, dosis dua sudah 80 persen dan dosis ketiga (booster) bagi tenaga kesehatan hampir 99 persen. Jadi kita nanti tetap koordinasi dengan semua pihak untuk mencapai 100-an persen di dosis pertama. Mudah-mudahan juga nanti ditahun ini dosis duanya juga 100 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, Selasa, 23 November 2021.
Husnul merincikan, data di KPCN berdasarkan jumlah suntikan atau vaksinask yang diberikan kepada masyarakat Kota Malang. Kategori masyarakat di Kota Malang terbagi dalam dua kelompok. Pertama memiliki identitas atau KTP Kota Malang dan non KTP Kota Malang tapi domisili di daerah ini.
"Contohnya adalah Nakes, tidak semuanya ber KTP Kota Malang. Juga kategori yang lain, pelayanan publik itu adalah tidak semua ber-KTP kota Malang. Nah, sehingga hasil ini kita filterkan (saring) ke Dispendukcapil, sehingga nanti akan keluar NIK Kota Malang yang sudah divaksin berapa," jelas Husnul.
Yang Belum Vaksin, Dikoordinasikan Dengan RT
Husnul menuturkan, jumlah NIK yang sudah mendapat suntikan vaksin merupakan data capaian vaksinasi bagi warga yang ber-KTP Kota Malang. Bagi yang belum divaksin, akan dikoordinasikan melalui perangkat kampung seperti RT dan RW. Karena mereka dianggap paling mengetahui jumlah warga yang belum divaksin.
"Sehingga nanti lewat pemerintah Kota Malang, Pak Sekda lewat Kabag Pemerintahan, akan memberikan imbauan kepada pejabat di bawah untuk mendata warganya yang belum vaksin. Itu yang menjadi target kita pada tahun depan," tutur Husnul.
Husnul mengungkapkan sejauh ini data pasti warga ber-KTP Kota Malang yang sudah divaksin sudah ada di pengelola program vaksin Pemkot Malang. Tetapi jumlahnya belum dimutakhirkan. Sedangkan target sasaran 100 persen tahun ini, 856 ribu jiwa harus divaksin.
"Kita ada di pengelola program vaksinasinya, tapi sebagian sudah kita filterkan ke Dispendukcapil. Angka 100 persen saat ini yang dikejar 856 ribu jiwa," kata Husnul.
