Ada Kabar Demonstrasi, Banser Surabaya Jaga Rumah Rais Aam NU

Sejumlah personel Banser berjaga di rumah Rais Aam NU Miftachul Akhyar di kompleks Pesantren Miftachus Sunnah Kedung Tarukan, Pacar Kembang, Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 30 November 2021.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya mengerahkan personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk menjaga rumah Rais Aam Nahdlatul Ulama Miftachul Akhyar di kompleks Pesantren Miftachus Sunnah Kedung Tarukan, Pacar Kembang, Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Hilal Tak Terlihat, Gus Yahya-PBNU: Besok Belum Masuk Ramadhan

Ketua GP Ansor Surabaya Muhammad Farid Afif mengatakan bahwa penjagaan rumah Rais Aam dilakukan setelah ada kabar bakal ada demonstrasi ke rumah Miftach. "Banser Surabaya saya perintahkan untuk menjaga di kediaman beliau [Kiai Miftach], sampai muktamar mulai," katanya dihubungi wartawan pada Selasa, 30 November 2021.

Dia menjelaskan, ia bergerak setelah menerima kabar adanya pihak tak dikenal yang akan berunjukrasa di rumah Kiai Miftachul beberapa hari lalu. “Jadi, yang demo di Jakarta ada kabar akan diteruskan di Surabaya, makanya kami jaga," ujarnya.

4 Ketentuan Penting dalam Penentuan Hilal Awal Bulan Hijriah

Afif mengatakan, pihaknya mengerahkan sembilan orang banser untuk bersiaga setiap harinya. Penjagaan dilakukan dengan ketat di titik pintu masuk, juga pada radius 300 meter rumah Miftach.

Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah.
NU Jakarta: Kaesang dan Ridwan Kamil Layak Dipertimbangkan Jadi Cagub DKI

Penjagaan pada radius 300 itu, kata dia, untuk mendeteksi jika ada massa yang berkumpul dan bersiap melakukan demo, maka banser akan segera melakukan tindakan pengusiran.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat, untuk deteksi dini agar situasi di wilayah sekitar tetap aman dan kondusif. "Saya kasih garis radius 300 meter dari rumah beliau, menghalau kalau ada yang demo," ujar Afif.

Menurutnya, gerakan mendemo Kiai Miftach jelas merupakan perbuatan yang tak elok. Sebab, rais aam merupakan pemimpin tertinggi NU yang harus dijaga marwahnya. Dia menduga, unjukrasa dilakukan orang-orang tak dikenal karena adanya dukungan sejumlah pengurus wilayah NU atas pengajuan dia sebagai calon Rais Aam NU. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya