Besok, Jokowi akan Kunjungi Para Korban Erupsi Gunung Semeru

Kondisi akses ke pengungsian erupsi Gunung Semeru.
Sumber :
  • Lucky Aditya/VIVA.

VIVA – Presiden Joko Widodo berencana datang ke Lumajang, Jawa Timur, untuk melihat langsung kondisi para korban dan wilayah usai erupsi Gunung Semeru. Presiden dijadwalkan mendatangi posko yang dibuat oleh Badan Penanggulangan Nasional Bencana hingga dapur umum yang diperuntukkan bagi pengungsi.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

"Adapun titik-titik lokasi yang akan ditinjau, kemungkinan adalah posko yang telah didirikan BNPB maupun Gubernur, maupun Pangdam, TNI-Polri, serta tentunya dapur umum yang telah disiapkan oleh Menteri Sosial," kata Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, kepada wartawan, Senin 6 Desember 2021.

Rencana besok, Presiden berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, beserta rombongan terbatas. Jokowi ingin melihat langsung kondisi terkini dari penanganan tim gabungan pascaerupsi, yang telah menelan korban jiwa dan lebih dari 1.000 warga terpaksa dievakuasi ke tempat lebih aman.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

Jokowi juga dijadwalkan memberikan bantuan langsung kepada para korban terdampak.

Sebelumnya diberitakan, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Munhari melaporkan informasi terbaru mengenai korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur menjadi 22 orang pada Senin, 6 Desember 2021.

Kembali Mencuat, Golkar Tak Ingin Berandai-andai Soal Kabar Jokowi Gabung

“Jumlah korban meninggal dunia itu 22 orang,” kata Munhari.

Adapun rinciannya 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Candipuro ada 8 orang. Sedangkan, 14 orang yang meninggal di Pronojiwo itu masih ada 5 orang yang belum teridentifikasi. Sedangkan, 2 orang ada di RSUD Pasirian Lumajang.

"Kemudian, 3 orang ditemukan di RT16/05 Curah Kobokan,” ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, 9 korban lain di Desa Pronojiwo yang teridentifikasi sudah dimakamkan. Untuk Kecamatan Candipuro, ada 8 orang meninggal, 1 orang dikatakan masih belum teridentifikasi. “Sehingga jumlah korban meninggal 22 orang, dimana 13 orang sudah dikenali, 7 lain masih dalam proses identifikasi. Lalu, 12 orang yang teridentifikasi telah dimakamkan,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya