Indonesia Kembali Terima Vaksin AstraZeneca dan Pfizer dari Covax

Petugas membawa kargo berisi vaksin AstraZeneca Tahap ke-73 saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 22 September 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Indonesia, melalui fasilitas COVID-19 Vaccine Global Access (Covax), menerima kembali kedatangan vaksin COVID-19 dalam dua tahap kedatangan, yakni ke-155 dan ke-156, untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional.

Deretan Penyakit Ini Rentan Dialami Jemaah Haji dan Umrah, Wajib Vaksin Sebelum ke Tanah Suci!

"Pemerintah Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara sahabat lain yang membantu ketersediaan vaksin di Indonesia," kata Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 12 Desember 2021.

Fasilitas Covax adalah program bersama untuk mendukung akses penanggulangan COVID-19 melalui kolaborasi mempercepat penelitian, produksi dan akses yang setara atas vaksin COVID-19.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Dalam kedatangan tahap ke-155, tiba vaksin AstraZeneca yang berjumlah 1.749.600 dosis pada Sabtu (11/12) pukul 21.59 WIB.

Kemudian kedatangan tahap ke-156 berupa vaksin Pfizer yang berjumlah 1.766.700 dosis pada Ahad (12/12) pukul 15.45 WIB dan 22.15 WIB.

Terpopuler: Kebiasaan yang Tidak Boleh Dilakukan di Mekkah sampai Alasan ke BaliSpirit Festival

Kedatangan vaksin tahap 81 sebanyak 453.960 dosis vaksin jadi Pfizer

Photo :

Pemerintah Indonesia terus berupaya mendatangkan vaksin COVID-19 sekaligus mempercepat dan memperluas pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Selain mengupayakan vaksinasi COVID-19 ke wilayah-wilayah terpencil, pedalaman, dan terluar, cakupan sasaran vaksinasi juga akan diperluas dalam waktu dekat.

Program vaksinasi anak 6-11 tahun akan segera mulai dilaksanakan pada Desember 2021.

"Dengan akan dimulainya program untuk kelompok sasaran ini, makin melindungi anak-anak kita dari ancaman COVID-19, termasuk dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas," ujar Nadia.

Mengenai vaksin booster, Nadia mengatakan saat ini pemerintah menyiapkan sesuai dengan kelompok prioritas, yaitu untuk tenaga kesehatan dan lanjut usia (lansia), termasuk yang memiliki riwayat penyakit atau komorbid.

Menurut dia, kelompok lansia penting mendapat booster karena angka rasio kasus COVID-19 lansia Indonesia masih tinggi.

Kementerian Kesehatan akan menggunakan stok vaksin yang sudah tersedia, seperti Sinovac, Sinopharm, Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna yang sudah memperoleh izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya