Terungkap Peran Teroris yang Dibekuk Densus 88 di Kalteng

Densus 88 Antiteror Polri saat menangkap sejumlah orang beberapa waktu lalu (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Bayu Nugraha

VIVA – Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengungkap Kota Waringin, Kalimantan Tengah. Menurut dia, mereka merupakan kelompok teroris Jamaah Anshorut Daulah (JAD).

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

“Penangkapan tersebut merupakan pengembangan dari tersangka N alias R yang telah ditangkap penyidik Densus 88 sebelumnya,” kata Ramadhan di Mabes Polri pada Kamis, 23 Desember 2021.

Peran pelaku N alias R, kata dia, merupakan jaringan JAD yang berperan aktif sebagai perekrut anggota-anggota baru yang akan direkrut menjadi anggota baru dari jaringan teoris JAD. “N terhubung ke kelompok DPO MIT di Poso,” jelas dia.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Baca juga: Capaian Kinerja Said Aqil Siradj Pimpin PBNU Sepanjang 2015-2020

Selain itu, Ramadhan mengatakan N juga belajar materi tentang bahan peledak secara otodidak. Selanjutnya, pelaku N dan teman-temannya di Kalimantan tergabung dalam pendukung JAD dan pendukung jaringan teroris ISIS.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Dari pelaku N, kata dia, Tim Densus 88 melakukan pengembangan hingga menangkap tiga orang teroris di Kalimantan Tengah, yakni AZE, RT dan MS. Ketiganya ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda.

“AZE ditangkap di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Kota Waringin Timur, Kalteng pada 21 Desember 2021. RT ditangkap di sebuah toko oleh-oleh daerah Mentawa Hulu Ketapang, Kota Wariningin Timur, dan MS ditangkap di Hotel Hawai, Kota Palangka Raya,” ujarnya.

Adapun, kata dia, peran AZE melakukan latihan bersama dengan MS. MS ini yang ditangkap Densus 88 dan telah melakukan latihan fisik atau idad. Latihan fisik, latihan militer atau persenjataan, dan latihan menembak.

“AZE membuat dan menjadi admin dalam grup internal mereka. Ada 2 grup WA yang mana 2 grup tersebut saling memberikan informasi dan memberikan tutorial serta informasi terhadap kegiatan jaringan JAD. Hal ini kita dapat dari pengakuan yang diberikan beberapa pelaku yang ditangkap,” jelas dia.

Seorang dari tiga terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri pada Rabu lalu merupakan warga Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Photo :
  • VIVA/Ngadri

Kemudian, Ramadhan mengatakan tersangka MS tergabung dalam kelompok JAD dan merupakan anggota grup WA. MS berperan sebagai pendorong melakukan pembelian senjata di kelompok tersebut, dan MS menyatakan siap untuk menjadi eksekutor dalam melakukan kegiatan teror.

“MS ini bersama-sama melakukan pelatihan atau idad dengan AZE. Idad itu artinya pelatihan-pelatihan fisik, termasuk pelatihan-pelatihan militer dan pelatihan menembak,” katanya.

Selanjutnya, pelaku RT tergabung dalam kelompok JAD dan menjadi admin dalam grup salah satu media sosial yang ada. “Grup ini merupakan sarana untuk saling memberikan informasi,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya