Hujan dan Angin Kencang di Suramadu, Pemotor Pilih Berhenti

Hujan deras dan angin kencang di sekitar Jembatan Suramadu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah sekitar Jembatan Suramadu, Jawa Timur, Senin siang, 27 Desember 2021, sekira pukul 14.00 WIB. Akibatnya, banyak pengendara sepeda motor tak berani menyeberangi jembatan terpanjang di Indonesia itu. Sementara kendaraan roda empat melaju pelan. 

KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras

Saat itu terjadi, VIVA tengah melintas dari arah Kota Surabaya menuju Madura. Hujan deras mulai mengguyur saat akan masuk pintu Jembatan Suramadu di Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Tak lama kemudian angin kencang menyertai hujan. 

Banyak pengendara motor akhirnya menepi dan berkerumun di pintu masuk Suramadu. Mereka tak berani menyeberang karena saking kencangnya hembusan angin. Sementara kendaraan roda empat dan lebih melaju pelan, tak lebih dari 50 kilometer per jam. 

Bangunan Sekolah di Kolaka Roboh Ditimpa Tanah Longsor, 2 Ruang Kelas Porak-Poranda

Ilustrasi hujan

Photo :
  • VIVA/Satria Zulfikar

Bahkan, banyak kendaraan roda empat dan lebih dari arah Madura menuju Surabaya berhenti, tak berani menyeberang. Semua kendaraan menyalakan lampu hazard, saling mengingatkan agar waspada dan berhati-hati. Sebab, selain angin kencang, lebatnya hujan membuat jarak pandang pengemudi sangat pendek.

Ngeri! Penampakan Angin Puting Beliung 'Hadang' Nelayan di Perairan Madura

Hujan deras disertai angin kencang itu terjadi hingga sekitar lampu merah Tangkel, Kabupaten Bangkalan. Ada dua pohon tumbang di Jalan Suramadu Tangkel sehingga sempat menimbulkan kemacetan di jalur arah dari Surabaya. 

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Klas I Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto mengatakan, hujan disertai angin kencang itu dihasilkan dari awan Cumulonimbus atau CB. 

"CB ini bisa terbentuk di mana saja, tergantung energi di satu wilayah, kemudian ada daerah-daerah yang lebih rendah tekanannya, itu bisa terjadi di situ," kata Teguh dikonfirmasi awak media. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya