Kasus Tabrak Lari di Nagreg, DPR Panggil Jenderal Dudung

VIVA Militer: KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman
Sumber :
  • Dispenad

VIVA - Kasus tabrak lari yang menewaskan Handi Harisapurta (18) dan Salsabila (18) dan jenazahnya dibuang ke sungai di daerah Jawa Tengah oleh Perwira TNI Kolonel P yang dibantu Kopral Dua DA dan Kopral Dua AS memasuki babak baru. Kasus tersebut kini memasuki tahap rekontruksi oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad) TNI di dua tempat yaitu di lokasi tabrakan jalan Nagreg Kabupaten Bandung dan lokasi pembuangan mayat di sungai Tajum Banyumas pada Senin 3 Desember 2022.

Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman mengunjungi makam korban tabrak lari Nagreg

Photo :
  • ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

Viral di Media Sosial

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Insiden tersebut sempat viral di media sosial Instagram yang menerangkan bahwa anggota TNI itu mengaku akan membawa korban ke rumah sakit. Namun, ternyata ketiganya malah membuang dengan kondisi salah satu korban masih dalam keadaan hidup.

Menyikapi hal itu, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Nasdem, Muhammad Farhan, menjelaskan penegak hukum harus berani mengungkap motif para korban dilempar ke sungai.

Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita

"Dalam rekonstruksi semoga terungkap mengapa para tersangka menolak bantuan masyarakat untuk mengarahkan ke RS atau Yankes (Pelayanan Kesehatan)," kata Farhan dalam keterangan persnya, Selasa, 4 Januari 2022.

Kejanggalan

Insiden yang memuat kejanggalan itu menjadi sorotan DPR. Bahkan, pihaknya mengagendakan memanggil Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI Jenderal Dudung Abdurachman. Farhan memastikan agenda pemanggilan ini tidak hanya akan membahas terkait insiden Nagreg.

"Kita akan agendakan, tapi tidak akan rapat khusus membahas satu agenda itu. Tampaknya akan ada beberapa agenda penting, seperti peningkatan kesejahteraan prajurit," katanya.

Polisi bersama warga mengevakuasi dua jenazah korban tabrak lari di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang kemudian oleh pelaku dibuang ke sungai di Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Desember 2021.

Photo :
  • VIVA/Adi Suparman

Cambuk Bagi TNI

Farhan menilai insiden tabrak lari hingga meninggal dunia bahkan berani membuang mayat korban ke sungai yang melibatkan seorang kolonel jadi cambuk bagi institusi TNI menciptakan iklim kepatuhan yang kuat dan jadi contoh baik di masyarakat.

"Bukan masalah aturan, tapi kita mengharapkan semua personel TNI bisa mematuhi aturan hukum yang sangat jelas menyangkut penghilangan nyawa seseorang. Jadi masalahnya adalah kepatuhan hukum," ujarnya.

"Saya apresiasi keterbukaan Panglima TNI dan empati yang ditunjukkan KASAD kepada keluarga korban. Bahkan kita bisa ikuti dan kawal bersama kasus ini. Kita tunggu pengadilan militer yang memang harus terbuka karena pelanggaran hukum yang dilakukan adalah pidana umum, bukan pidana susila atau pelanggaran kode etika TNI," lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya