Kepala BIN: Konsep Smart City IKN Perpaduan Modern dan Tradisi

Kepala BIN Budi Gunawan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur akan jadi buah bibir dunia. Sebab, IKN Nusantara akan menerapkan konsep smart city modern yang berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia dan negara lain.

Kebut 12 Proyek IKN, Waskita Karya Pastikan 7 Proyek Rampung Semester I-2024

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan menegaskan bahwa Kota Nusantara adalah representasi masyarakat Indonesia yang berkembang lebih modern, dengan tujuan masa depan bersama dan berpikir jauh ke depan memanfaatkan teknologi yang efisien dan nyaman, serta meneruskan warisan budaya Indonesia yang sangat luhur.

Budi Gunawan mengatakan IKN Nusantara akan membuat wajah Indonesia berbeda dengan sebelumnya. Ia yakin akan banyak hal positif yang diambil Indonesia dengan berpindahnya ibu kota negara.

Ada IKN Nusantara, Ekonomi Pulau Kalimantan Tumbuh 6,17 Persen

“Konsep yang diusung akan berbeda. Letak geografis di IKN Nusantara memang perbukitan tapi akan diubah menjadi lebih indah dan hijau berkelanjutan. Akan ada tol, akan ada pembangunan gedung-gedung yang mengusung smart city disertai taman-taman hijau untuk rekreasi sekaligus penata air. Kita akan ubah menjadi kota modern,” ucap Budi Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 18 Februari 2022.

Bukan tanpa alasan, ibu kota baru di Penajam Paser Utara memang banyak bukit-bukit. Saat ini akses menuju ke lokasi tersebut dari Balikpapan harus ditempuh dengan 2,5 jam namun nantinya hanya maksimal 1 jam. Untuk itu, pembangunan tol hingga transportasi umum yang memadai dengan konsep modern akan dibangun untuk menunjang IKN Nusantara tanpa menghilangkan kearifan lokal.

Simfoni Warna dan Motif Nusantara Menyatukan dengan Keindahan Kain Tradisional

“Di atas lahan seluas 256.000 hektare, IKN Nusantara akan dibangun dengan konsep modern, tapi juga tak menghilangkan esensi dari kota hutan (forest city). pemerintah juga tidak akan menghilangkan kearifan lokal Kaltim,” ujarnya.

Budi Gunawan menegaskan pembangunan IKN Nusantara tidak akan berdampak negatif pada ekosistem teluk Balikpapan dan dampak negatif lain juga dimitigasi dengan baik. Budi Gunawan memastikan pembangunan IKN Nusantara tidak menghilangkan ‘harta karun’ alam dan budaya di Kalimantan Timur.

“Sebagian besar lahan IKN adalah hutan. 20 persen yang akan dibangun untuk ibu kota. Sisanya akan kita jaga. Justru ini akan perluas, kami perbaiki akan hutan yang rusak tidak mengalami ancaman banjir dan abrasi,” jelas Budi Gunawan.

UU IKN Disambut Suka Cita Masyarakat Kaltim

Rektor Universitas Balikpapan (Uniba), M Irsadi Zainal mengaku gembira dengan disahkannya Undang-Undang (UU) Ibu Kota Negara (IKN). Dia juga siap untuk mendukung penuh dan berkontribusi.

“Kami mau meneguhkan keputusan politik Bapak Presiden Jokowi dan DPR RI dalam penetapan keputusan UU IKN Nusantara ini. Tentunya kami, menyambut ini dengan penuh suka cita dan bersyukur,” ujar M Irshadi Zainal.

“Semoga proses pembangunan IKN bisa berjalan lancar dan tepat waktu,” tambahnya.

Senada, Koordinator Bidang Hukum Persekutuan Dayak Kalimantan
Timur (PDKT) Cabang Kutai Kertanegara, Elia Hendra Wijaya mengaku antusias dengan pemindahan IKN ke Kaltim. Dia juga mengatakan siap mendukung penuh dan siap mengawal pembangunan IKN.

“Kami selaku tokoh dan pemuda Dayak sangat antusias serta mendukung penuh penetapan Kaltim sebagai Ibu Kota. Kami sangat mengecam terkait pihak-pihak yang menolak,” tegasnya.

Dia berharap, agar pemerintah bisa melibatkan putra dan putri Kaltim dalam badan otorita IKN. Serta, supaya pemerintah bisa mengakomodir kearifan lokal yang ada di Kaltim.

“Kami berharap agar pemerintah bisa memanfaatkan kearifan lokal yang ada di Kaltim. Supaya masyarakat juga dilibatkan dalam pembangun IKN,” kata Hendra.

Baca juga: Sekjen PDIP: Konsep Pembangunan IKN Itu Penjabaran Indonesiasentris

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya