Cerita Edy Rahmayadi Ada Oknum ASN Ingin jadi Timsesnya di Pilkada

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi di rumah dinasnya.
Sumber :
  • VIVA/B.S Putra

VIVA – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bercerita tentang seorang oknum Aparatur Sipil Negara atau ASN. Sang oknum tersebut datang ke dirinya untuk mengajukan diri sebagai Tim Sukses (Timses) di Pilkada 2024. 

4 Orang Sudah Konsultasi Maju Cagub Jakarta Jalur Independen, Siapa Saja?

Mendapat tawaran dari ASN tersebut, mantan Pangkostrad itu menolak dengan tegas. Karena, ASN diharuskan netral sesuai dengan undang-undang, tidak boleh ikut politik praktis.

"Ada mengurusi urusan politik, ada sudah yang mendekati saya. Jadikan saya pak, nanti saya jadi timses bapak. Tidak ada urusan saya menjadikan timses," sebut Edy saat memberikan sambutan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah dan Janji Jabatan Administrasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Selasa 22 Maret 2022.

Daftar Cagub DKI dari Jalur Independen: Ada Jenderal Polri hingga Eks Menteri

Gubernur Edy dengan tegas mengharamkan anggotanya sebagai ASN untuk mengikuti politik praktis pada Pilkada 2024 nanti. Bila terbukti, mantan Ketua Umum PSSI akan melakukan penindakan tegas termasuk ancaman pemecatan.

"Saya menegaskan kepada kalian, minta maaf. kalau kau langgar, akan berhentikan kalian. Tidak izinkan kau dan kalian, untuk mengikuti politik praktis. Walaupun saya sebagai pejabat politis. Kalian punya hak, untuk menentukan pilihan kelak, bukan sekarang," jelasnya.

PKS-Golkar Siap Menangkan Pilkada Depok 2024

Lebih lanjut dia mengatakan, dirinya mewanti-wanti seluruh jajarannya di Pemprov Sumut untuk tidak terlibat politik praktis. Karena, sesuai dengan undang-undang yang tegas melarang hal itu.

"Jangan saya salahkan kalau kalian saya hentikan dari ASN karena undang-undang. Saya tidak mau melanggar undang-undang," katanya.

Edy Rahmayadi mengatakan agar para ASN lebih baik untuk menjalankan tugas pokoknya. Jangan jalani tugas diluar tugas dan fungsi ASN. "Kita ingatkan, ASN tidak izinkan untuk mengikuti politik-politik praktis. Kau jalani tugas pokok mu, sudah masuk surga kau," tegasnya.

Alasan Gubernur Edy memberikan peringatan dini, karena tidak ingin ASN di Pemprov Sumut diseret-seret untuk kepentingan politik perorangan dan kelompok pada Pemilu 2024.

"Kalau nanti kau di bulan November 2024 kau memilih nanti kau luber (langsung, umum, bebas, rahasia), dalam satu bilik tidak ada boleh ada tahu. Saya tidak mau, ASN saya diseret ke sana diseret ke sini. Untuk kepentingan perorangan, kelompok. Saya tindak tegas kalian. Semoga Allah memberikan kemudahan dan dapat kerja dengan baik," kata Edy Rahmayadi.

Kepada ASN yang dilantik tersebut, mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, berpesan untuk selalu menerapkan pola kerja jujur, benar, berani, dan Ikhlas dalam menjalani tugasnya. 

"Kalian harus jujur dan benar. Kalau sudah jujur dan benar dari referensi-referensi pokok. Tidak perlu harus kau takuti lagi, siapa pun kau hadapi dari gangguan setan yang kelihatan mau pun, tidak kelihatan harus dilawan," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya