Kiat Kepala BIN Jadikan Pandemi Menuju Endemi

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Berbagai indikator pandemi di Indonesia membaik secara signifikan. Per Senin, 21 Maret, rasio kasus positif harian berdasarkan jumlah orang diuji (positivity rate) berhasil turun ke range standar aman WHO di angka 4,55 persen (standar WHO maksimal 5 persen). Bandingkan dengan positivity rate sebulan lalu yang masih di angka 14,15 persen.

BIN Komitmen Perkuat Pertahanan dan Keamanan IKN

Level PPKM secara nasional juga membaik. Per Selasa kemarin, 22 Maret tidak ada lagi daerah berlevel 4; begitu pula, jumlah daerah yang berstatus Level 3 mengalami penurunan dari sebelumnya 66 daerah menjadi 39 daerah. Sebagian besar wilayah kini berada di level 2 (55 daerah) dan level 1 (83 daerah). Pertanda Indonesia di jalan yang benar menuju akhir pandemi?

Menurut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, saat ini Indonesia tengah memasuki masa pra kondisi menuju transisi pandemi menjadi endemi.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Secara gradual, pembatasan sosial memang sudah dilonggarkan. PPKM turun menurun; mayoritas kegiatan di daerah PPKM level 1 boleh dihadiri 100 persen kapasitas, antigen dan PCR tak lagi wajib bagi yang sudah vaksin dosis ke-2; jangka waktu karantina setiba dari luar negeri dipangkas kini hanya 1 hari.

“Tapi agar proses pra kondisi ini berlangsung aman, semua tahap pelonggaran harus kita dilakukan secara terukur, science-based, dan selalu disertai disiplin mitigasi,” ujar Budi Gunawan, Rabu, 23 Maret 2022.

Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi, BPS Catat Pengangguran di Indonesia Turun Jadi 7,2 Juta Orang

Mitigasi yang dimaksud, lanjut Budi Gunawan, harus dimulai dari hulu dan melibatkan semua elemen Bangsa: meningkatkan capaian vaksinasi dosis ke-2 dan booster secara merata ke semua wilayah; mengakselerasikan screening, testing, dan tracing; mendisiplinkan kebiasaan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan; hingga memastikan ruang-ruang publik berventilasi atau memiliki filter udara yang baik (perkantoran, gedung pertemuan, rumah ibadah, mal dan pasar). 

Sementara di hilir akan dilakukan peningkatan kapasitas rumah sakit, perbanyakan tenaga kesehatan, serta pengamanan ketersediaan obat-obatan. 

“Ada keniscayaan semua elemen Bangsa mengadopsi kebiasaan baru demi hidup baru; hidup berdampingan dengan virus corona. Semua harus membiasakan diri dengan kebiasaan mitigasi tadi. Sebagian bahkan harus menjadi etika sosial. Misalnya menggunakan masker, harus dipandang sebagai wujud tanggungjawab dan tenggang rasa; karena  melindungi orang lain dari virus yang mungkin kita bawa.“ ujar Budi Gunawan. Dengan demikian Indonesia bisa memasuki hidup normal baru dengan baik.

Baca juga: Mercy Viral Halangi Ambulans di Tangerang Diduga Nunggak Pajak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya