Libur Panjang, Pemerintah Imbau Masyarakat Tak ke Luar Negeri

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • istimewa

VIVA - Pemerintah mengeluarkan sejumlah imbauan dalam menghadapi libur panjang Idul Fitri 1443 H. Salah satunya yakni mengimbau agar masyarakat Indonesia tidak melakukan perjalanan atau berlibur ke luar negeri.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Photo :

Hindari Penularan COVID-19

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Salah satu alasannya yakni untuk menghindari meningkatnya penularan virus COVID-19. Sebab, penanganan pandemi COVID-19 di negara lain berbeda dengan di Indonesia.

"Selanjutnya dengan adanya libur panjang, ini masyarakat juga dihimbau untuk tidak bepergian ke luar negeri. Karena kita ketahui di negara lain situasinya tidak sama dengan di Indonesia, sehingga ada potensi penularan dari luar negeri," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi persnya, Senin, 18 April 2022.

Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Mudik Timbulkan Lonjakan Kasus COVID-19

Pandemi COVID-19 Belum Hilang

Airlangga mengingatkan bahwa Pandemi COVID-19 belum benar-benar hilang di Indonesia, dan juga ada sejumlah negara yang kembali mengalami lonjakan COVID-19 setelah melakukan pelonggaran. Karena itu, masyarakat Indonesia diminta untuk menahan diri dan tetap waspada.

"Dengan demikian ini tentu menjadi peringatan kepada kita semua, bahwa pandemi COVID belum berakhir. Oleh karena itu kita tetap harus waspada, dan kita lihat di beberapa negara, termasuk di Shanghai, China itu terjadi kenaikan," ujar Airlangga

Pemerintah juga berusaha untuk menekan kasus positif COVID-19 semaksimal mungkin dan mencegah masuknya varian baru virus COVID-19. Maka dari itu, masyarakat diharapkan menaati imbauan Pemerintah agar tak berpergian ataupun berlibur ke luar negeri.

"Tentu kita tidak ingin bahwa kenaikan tersebut membawa virus yang nanti dibawa oleh PPLN kita ke dalam negeri," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya