Speed Boat Wisatawan Meledak dan Terbakar di Tanjung Benoa Bali

Boat wisatawan meledak di Tanjung Benoa
Sumber :
  • VIVA / Ni Putu Putri Muliantari (Bali)

VIVA – Viral sebuah video menunjukkan kepulan asap dari sebuah speed boat di arah Tanjung Benoa, Bali. Setelah ditelusuri, kepulan asap tersebut berasal dari sebuah kapal jenis Boad Paraseling Adventire Sweet Stanly yang terparkir di depan BNC Quick Silver Tanjung Benoa.

Selama Pelaksanaan World Water Forum Ke-10, Akses Simpang Radar-Bandara Ngurah Rai Bali Ditutup

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kapolsek Kuta Selatan, Kompol I Ketut Sugiarta Yoga, speed boat ini merupakan kapal pengangkut wisatawan untuk giat wisata Tirta Paraseling. Kebakaran ini terjadi pada hari Jumat, 6 Mei 2022 sekitar pukul 10.00 WITA. 

Garis polisi (ilustrasi)

Photo :
  • U-Report
Akhir Kasus Viral Perpanjangan STNK Mobil Pikap Rp 5 Juta karena Pelat Nomor Cantik

Kata Kapolsek, kejadian berawal dari salah seorang taksi boad bernama A Rahman (40) yang hendak mengantar tamu menuju lokasi speed boad Paraseling Adventire Sweet Stanly sekitar pukul 8.30 WITA.

Setelah naik ke atas kapal, ia melakukan pemasangan harness (peralatan pelindung) kepada 6 wisatawan. 4 di antaranya terdiri dari 3 laki-laki dan 1 perempuan yang akan bermain paraseling, dan 2 lainnya hanya mengambil gambar.

Perkara Nomor Pelat, Pemilik Mobil Pikap Ini Kaget Diminta Bayar Perpanjang STNK Rp 5 Juta

Kemudian saat saksi Martinus Ngajo (40) yang merupakan kapten kapal dan A Rahman hendak menghidupkan speed boat, terjadi ledakan sekitar pukul 9.00 WITA.

Kobaran api akhirnya muncul, para awak kapal tersebut kemudian meminta wisatawan yang berada di kapal untuk loncat menyelamatkan diri ke taksi boat.

Saksi pun selanjutnya meminta pertolongan dan Tim KSOP Benoa melakukan pemadaman dengan menyemprot air dibantu kru kapal lain.
Menurut hasil penyelidikan, letupan ini disebabkan oleh korsleting pada mesin penarik bagian dalam boad paraseling, sehingga api melalap bagian belakang kapal.

Atas kejadian ini, kerugian secara materiil diperkirakan mencapai Rp800 juta, namun tak ada korban jiwa. Seluruh wisatawan dinyatakan selamat, dan 1 dari 5 kru kapal mengalami luka bakar di kedua tangan dan kaki kanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya