Pengelola KM Ladang Pertiwi Tiba di Makassar untuk Diperiksa

Pemilik KM Ladang Pertiwi 2, Saiful (dua kiri), dijemput petugas usai turun dari KN SAR Kamajaya di pelabuhan peti kemas, Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin malam, 30 Mei 2022.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Pengelola KM Ladang Pertiwi 2 yang selamat usai kapalnya tenggelam di perairan Selat Makassar, dijemput Kapal Negara (KN) SAR Kamajaya di Pulau Pamantauang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), akhirnya tiba di pelabuhan peti kemas di wilayah Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Senin malam.

Artis Jebolan KDI Asal Lombok Jadi Tersangka Perdagangan Orang, Total Uang Korban Rp260 juta

Sebanyak empat orang turun dari KN Kamajaya, lalu dijemput anggota Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan dan menggiring mereka ke dalam mobil untuk menjalani pemeriksaan di kantor Polda.

Belum ada keterangan resmi dari polisi saat membawa empat orang tersebut ke kantor polisi untuk diminta keterangan berkaitan kecelakaan kapal kayu tersebut pada Kamis, 26 Mei 2022.

Kata-kata Terakhir Korban Alek Sebelum Tewas Dibunuh Secara Sadis

Kepala Seksi Operasi Basarnas Sulsel Muhammad Rizal, usai menurunkan empat orang tersebut, kepada wartawan mengatakan kapal sandar di pelabuhan pukul 22.15 Wita dengan membawa 4 orang yang terdiri dari 2 juragan dan ABK serta 2 orang lainnya pemilik kapal serta kepala desa di Pulau Pamantauang.

Proses evakuasi korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)
Milat Tewas Ditikam Lawan saat Duel Maut di Temanggung, Disaksikan Istri

Ia menyebutkan, empat orang tersebut masing-masing dua orang korban, satu anak buah kapal (ABK) bernama Mahfud serta, nakhoda kapal/juragan bernama Supriadi. Dua orang lainnya bukan korban, yakni pemilik kapal KM Ladang Pertiwi 2, Saiful, dan kepala desa di pulau setempat, Muhammad Basit.

"Kami membawa empat orang itu dalam rangka menyamakan data, sinkronisasi, terkait dengan jumlah penumpang yang dimuat pada saat meninggalkan Pelabuhan Paotere dengan tujuan Pelabuhan Pamantauang," katanya.

Aparat berharap ada sinkronisasi data perkembangan terakhir dengan jumlah penumpang dari total 31 korban penumpang ditemukan dalam kondisi selamat. Hal ini agar bisa diketahui pasti berapa jumlah korban yang masih dicari.

Selain itu, data korban dalam pencarian bisa saja berubah-ubah. Karena itu, Basarnas masih menunggu laporan, baik dari tim operasi SAR maupun masyarakat termasuk data kependudukan dari kepala desa setempat.

"Karena diperintahkan oleh Bupati untuk mendata semua pulau. Ada lima pulau di sekitaran Pulau Pamantauang itu yang ikut di kapal tersebut, sehingga didata berapa jumlah warga yang naik di atas kapal tadi," katanya kepada wartawan.

Basarnas masih menyinkronkan data kemarin selama pencarian hingga pada hari ketiga operasi pencarian korban, mengingat data sementara korban hilang 11 orang, ditemukan selamat 31 orang, dengan data yang ada 42 orang penumpang kapal.

"Besok pagi akan kami laksanakan konferensi pers dengan pihak polda terkait dengan permintaan data. Saat ini kami menunggu hasil pemeriksaan dari teman-teman Polda Sulsel untuk mengungkap berapa jumlah korban yang sebenarnya yang harus kami cari saat ini," ujar Rizal.

Untuk pencarian hari ini, telah diperluas dan dibantu beberapa alutsista dari kapal Polairud Polda Sulawesi Selatan, TNI AL, serta pihak terkait lainnya untuk mencari para korban yang dinyatakan hilang. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya