Muncul Omicron Varian Baru, Pemerintah Siaga Hadapi Lonjakan Kasus

Tracing dan testing untuk mendeteksi kasus Covid-19 termasuk varian Omicron.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo, turut menyoroti munculnya kasus COVID-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5 di sejumlah daerah di Indonesia. Abraham mengatakan pemerintah terus memonitor kapasitas rumah sakit, obat, dan oksigen untuk menghadapi masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Tracing dan testing untuk mendeteksi kasus Covid-19 termasuk varian Omicron digencarkan di Jateng.

Photo :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

Tidak Boleh Lengah

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

"Kita tidak boleh lengah, jangan terjegal menjelang finish," kata Abraham, di Gedung Bina Graha Jakarta, Senin, 13 Juni 2022.

Kasus COVID-19 harian kembali mengalami kenaikan sebulan pasca lebaran. Data Satgas COVID-19 di tanah air per Juni 2022, ditemukan 551 kasus positif di seluruh Indonesia.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Baca juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Ditemukan di Bali, Waspadai Gejala Ini

Varian Baru Sudah Masuk Indonesia

Kenaikan kasus tersebut diakibatkan varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. Yakni, Omicron BA.4 dan BA.5.

Abraham mengatakan sejauh ini kenaikan kasus COVID19  di Indonesia masih terpantau baik. Sebab, angka positivity rate dan transmisi kasus dilaporkan rendah.

Meski demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Dia juga menekankan agar masyarakat melakukan vaksinasi lengkap sampai bosster agar pandemi bisa berakhir tahun ini.

"Kenaikan angka kasus kita lihat sebagai warning. Kalau kita mau menjaga Indonesia tetap on track menuju endemi maka kita jangan abai protokol kesehatan dan jangan menolak vaksin booster," ujarnya.

Sebagai informasi, subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Subvarian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.

Kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. Terdapat 4 kasus. Yakni, 1 orang positif BA.4, seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta sudah divaksin dua kali, dan 3 orang positif BA.5.

Kondisi klinis tiga orang tersebut, antara lain dua orang tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal. Mereka rata-rata sudah vaksin booster bahkan sampai ada yang 4 kali divaksin COVID-19.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya