Berita Terbaru Omicron

Situasi COVID-19 di Indonesia saat ini menunjukkan adanya peningkatan tren kasus. Peningkatan tren kasus ini terjadi sejak pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023.

Dilaporkan bahwa lonjakan kasus COVID-19 yang sempat mereda itu dikaitkan erat dengan sub-varian baru yaitu BA.2.86 atau dikenal dengan Pirola.

Gejala awal virus Nipah tidak spesifik seperti demam, sakit kepala, pusing, mialgia, muntah, dan mencret.

Pandemi nampaknya belum usai dengan munculnya subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus yang tengah jadi sorotan pakar. Varian baru COVID-19 Arcturus picu kekhawatiran.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meningkatkan status subvarian XBB.1.16 atau Arcturus menjadi varian yang diperhatikan atau Variant of Interest (VOI).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi kasus COVID-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus semakin bertambah di Indonesia jelang hari raya Idul Fitri.

Menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta salah satu gejala COVID-19 Arcturus yang patut diwaspadai yang jadi tanda varian Arcturus ini ada pada masalah di mata.

COVID-19 Arcturus telah ditemukan di Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, dilaporkan dua kasus.

The Health Ministry finds two cases of Omicron subvariant XBB 1.16 or Arcturus in Indonesia based on genome sequencing search results at the end of March 2023.

India mencatat 5.880 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir yang meraih rekor terbanyak usai ditemukannya subvarian Arcturus atau XBB 1.16. Bagaimana di Indonesia?

COVID-19 adalah singkatan dari "Coronavirus Disease 2019" atau dalam bahasa Indonesia disebut "Penyakit Coronavirus 2019". COVID-19 adalah penyakit menular.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, dr Ngabila Salama menyebut 34 orang yang terpapar virus COVID-19 subvarian Orthrus sudah sembuh