Kasus COVID-19 Mulai Melonjak, Kenali 5 Gejala Sub-varian Pirola

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Freepik

INGGRIS – Inggris mencatat peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi jelang musim dingin. Dilaporkan bahwa lonjakan kasus COVID-19 yang sempat mereda itu dikaitkan erat dengan sub-varian baru yaitu BA.2.86 atau dikenal dengan Pirola.

Mobil Sport Listrik Ini Akhirnya Bisa Dipesan, Harga Rp1,1 Miliar

Dikutip laman The Sun, kekhawatiran seputar sub-varian baru Pirola atau BA.2.86, telah mendorong para menteri untuk memajukan peluncuran vaksin pada musim gugur ini. Sebab, mereka mengetahui betapa berbahayanya penyakit tersebut. Scroll untuk info selengkapnya.

"Penting untuk dicatat bahwa hingga saat ini hanya sejumlah kecil kasus yang telah teridentifikasi di seluruh dunia," ujar Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), dikutip Senin 25 September 2023.

Ganas, Indonesia Hajar Inggris 5-0 di Thomas Cup

Hingga minggu ini, 37 kasus virus baru telah tercatat di Inggris, meningkat sebanyak tiga kasus dari minggu sebelumnya. Namun minggu ini, para ilmuwan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris menyarankan agar tidak mengambil kesimpulan apa pun sebelum lebih banyak data tersedia mengenai varian Omicron ini.

Pengakuan Jujur Anthony Ginting Usai Buka Keunggulan Indonesia Atas Inggris

"Kami memerlukan lebih banyak data untuk menarik kesimpulan tentang dampak mutasi ini terhadap penularan dan tingkat keparahan varian," imbuhnya.

Infeksi telah tercatat di bagian timur dan utara negara itu, dengan tujuh orang dirawat di rumah sakit. Sementara, tidak ada kematian yang dilaporkan. UKHSA melaporkan bahwa 28 kasus diidentifikasi sebagai bagian dari penyelidikan wabah di panti jompo di Inggris bagian timur.

Sembilan kasus tambahan diidentifikasi melalui pengujian pengawasan, dengan enam di London, satu di barat laut, satu di timur laut, dan satu di timur Inggris. Tak satu pun dari kasus-kasus tersebut diketahui memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini, yang berarti virus tersebut menyebar di masyarakat, kata UKHSA.

Angka-angka ini mungkin nampak lebih kecil dari angka sebenarnya. Karenanya, pemerintah meningkatkan jumlah tes secara nasional. Angka pengawasan terhadap flu dan COVID-19 terbaru pemerintah yang diterbitkan pada 14 September 2023 juga melaporkan peningkatan angka infeksi dan rawat inap (untuk semua varian).

Dikatakan bahwa tingkat rawat inap di rumah sakit telah meningkat di semua kelompok umur kecuali pada mereka yang berusia 15 hingga 24 tahun. Eric Feigl-Ding, ahli epidemiologi AS, mengatakan tingkat rawat inap mengejutkan, terutama di kalangan anak muda.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/Tumisu

"Rawat inap selama 7 hari di Inggris karena #COVID19 pada anak-anak usia 0-5 tahun telah melonjak - meningkat sebesar 47 persen hanya dalam satu minggu, mendekati angka tertinggi tahunan," tulisnya di laman Twitter (X).

“Anak-anak di Inggris juga termasuk yang paling sedikit menerima vaksinasi, jangan abaikan data yang mengkhawatirkan ini," imbuhnya.

Apa saja gejalanya?

Meskipun kita belum mengetahui apa saja gejala Pirola, para dokter telah melaporkan bahwa infeksi COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir memiliki pola yang sangat khas. Dr Erick Eiting dari Rumah Sakit Mount Sinai Beth Israel di New York, AS, mengatakan bahwa gejalanya tidak khas namun polanya cukup terlihat.

"Gejala khasnya tidak sama dengan yang kita lihat sebelumnya. Kadang bersin-bersin, biasanya sakit tenggorokan ringan. Sakit tenggorokan muncul lebih dulu, baru kemudian hidung tersumbat," jelasnya.

Beberapa materi menyebutkan hidung meler atau tersumbat dianggap 'jarang', dan sakit tenggorokan hanya terjadi 'kadang-kadang'. Zoe COVID Symptom Study, yang mengumpulkan data tentang gejala khasnya, mengatakan lima gejala varian Omicron yang paling umum adalah pilek, sakit kepala, kelelahan (ringan atau berat), bersin dan sakit tenggorokan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya