5 Juli Diperingati Hari Bank Indonesia, Ini Sejarahnya

Bank Indonesia
Sumber :
  • akurat.co

VIVA Nasional – Setiap tanggal 5 Juli, sejak tahun 1964 maka akan diperingati sebagai Hari Bank Indonesia. Namun, harus dicatat bahwa Hari Bank Indonesia dengan Hari Ulang Tahun Bank Indonesia adalah berbeda. Hari ulang tahun Bank Indonesia jatuh pada 1 Juli atau empat hari sebelum Hari Bank Indonesia, setiap tahunnya. Sementara untuk Hari Bank Indonesia berkaitan dengan sejarah Bank Nasional Indonesia atau bank pertama milik Indonesia sejak 5 Juli 1946. 

Penjualan Mobil Diprediksi Menurun, Dampak BI Rate

Ternyata, sejarah terbentuknya Bank Indonesia tak bisa terlepas dari pendirian bank pertama milik Indonesia, yakni Bank Negara Indonesia atau BNI Nah, sebelum merayakan Hari Bank Indonesia, baiknya simak dulu sejarah Bank Indonesia berikut ini. 

Sejarah Bank Indonesia

Bank Indonesia: Modal Asing Masuk Rp 22,84 Triliun Imbas Kenaikan Suku Bunga

Bank Indonesia

Photo :
  • akurat.co

Tak lama selang Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya, Belanda kembali ke Indonesia dengan “memboyong” sekutu melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Saat itu, Belanda akan merebut bank sentral masa kependudukan Jepang bernama Nanpo Kaihatsu Ginko dan menggantinya menjadi De Javasche Bank atau DJB. DJB yang kembali dikuasai Belanda membuat pemerintah Indonesia akhirnya mengeluarkan Undang Undang Darurat tentang berdirinya Bank Negara Indonesia pada 5 Juli 1946.

Genjot Inovasi Sistem Keuangan Digital, BI Dorong Kolaborasi Global

BNI menjadi bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia, pasca kemerdekaan. Maka dari itu, tanggal lahir BNI kemudian ditetapkan sebagai Hari Bank Indonesia. Bank ini juga yang pertama kali mengedarkan alat pembayaran ciptaan pemerintah Indonesia, yakni Oeang Republik Indonesia (ORI) pada 30 Oktober 1946. 

Tak lama dari itu, tepatnya saat pelaksanaan Konferensi Meja Bundar Hingga atau KMB pada 1949, pemerintah Indonesia dan Belanda memutuskan untuk mengubah fungsi BNI, yang awalnya sebagai bank sentral menjadi bank umum. Saat itu, BNI diarahkan untuk fokus pada pembangunan ekonomi. Sementara DJB ditunjuk kembali untuk menjadi bank sentral.

Mengutip dari Bank Indonesia, sejak 1951, akhirnya muncul desakan kuat kepada pemerintah Indonesia untuk mendirikan bank sentral sebagai wujud kedaulatan ekonomi Republik Indonesia (RI). Di sisi lain, De Javasche Bank kembali ditetapkan menjadi bank sentral bagi negara Indonesia. Pemerintah pun memutuskan untuk melakukan nasionalisasi De Javasche Bank. Nasionalisasi dilakukan dengan pembelian saham DJB oleh pemerintah Indonesia, hampir sepenuhnya yaitu 97 persen.

Tepat pada 1 Juli 1953, pemerintah kemudian menerbitkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia. Dalam UU tersebut, disebutkan bahwa Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat harus memiliki bank sentral yang bersifat nasional. Sejak itu, Bank Indonesia secara resmi berdiri dan berlaku sebagai Bank Sentral Republik Indonesia. Adapun berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1953, Bank Indonesia memiliki tiga fungsi dasar, yaitu kebijakan moneter, kebijakan perbankan, dan memperlancar lalu lintas pembayaran.

Sesuai amanat yang tertulis dalam penjelasan pasal 23 Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi "Berhubung dengan itu kedudukan Bank Indonesia yang akan mengeluarkan dan mengatur peredaran uang kertas ditetapkan dengan Undang-undang", pemerintah RI membentuk bank sirkulasi dengan memberikan mandat kepada Margono Djojohadikoesoemo untuk memimpin bank tersebut. Margono Djojohadikoesoemo sendiri merupakan anggota Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI. 

Nah, maka dari itu, Hari Bank Indonesia dikaitkan dengan berdirinya Bank Negara Indonesa atau BNI, dan hingga kini, tiap tahunnya Indonesia memperingati 5 Juli sebagai Hari Bank Indonesia.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya