Bakal Ada Hujan Meteor dan Supermoon, Begini Cara Lihatnya

Ilustrasi hujan meteor.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Nasional – Peneliti Astronomi Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Thomas Djamaluddyn memaparkan dua fenomena astronomi yang akan terjadi dalam waktu dekat. Ia menjelaskan, pada 14 Juli 2022 akan terjadi supermoon. Lalu, pada 29 Juli 2022 terdapat fenomena hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquarids. 

Hujan Tak Biasa Bakal Terjadi Mulai Dini Hari

"Supermoon merupakan fenomena purnama terdekat. Biasa rata-rata jarak bumi ke bulan itu 38.4000 km. Namun, pada saat supermoon jaraknya lebih dekat dari itu. Sehingga purnama akan lebih besar dan terang dibandingkan biasanya," papar Thomas, dalam keterangannya, Jumat 8 Juli 2022.

Ilustrasi hujan meteor.

Photo :
  • NASA
Siap-siap, Hujan Tidak Biasa Akan Terjadi pada 3-4 Januari 2024

Menurutnya, jika supermoon dilihat dengan mata telanjang, memang tidak ada bedanya. Sehingga perlu dipotret dan dibandingkan dengan citra purnama yang biasa terjadi.

"Untuk wilayah pantai, berefek pada penambahan ketinggian pasang maksimum," katanya.

Ada Bulan Purnama Dingin Jelang Tutup Tahun 2023

Hujan Meteor pada 29 Juli Pukul 20.00 WIB

Selain itu, pada 29 Juli juga akan terjadi fenomena hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids. Hujan meteor Alpha-Capricornids bisa diamati mulai dari pukul 20.00 WIB sampai waktu subuh di langit timur.

"Makin malam, hujan meteor akan bergerak ke arah selatan. Sebenarnya hujan meteor ini tidak banyak, tapi kadang ada meteor yang terang terlihat. Ini juga bisa menjadi daya tariknya," ungkapnya.

Cuaca Mesti Cerah

Sedangkan Delta-Aquarids akan tampak setelah tengah malam di langit selatan. Bedanya, Delta-Aquariids tergolong hujan meteor yang agak kuat.

"Ada 16 meteor per jamnya. Tapi, untuk melihat hujan meteor ini persyaratannya kondisi cuaca harus cerah, medan pandang ke langit selatan tidak terhalang oleh gedung dan pohon, juga jauh dari polusi cahaya," jelasnya.

Menurutnya, Kota Bandung sudah terkena banyak polusi cahaya. Sehingga agak sulit untuk mencari tempat yang pas untuk melihat fenomena ini.

"Tapi, kalau di daerah pinggiran Kota Bandung mungkin masih mudah untuk lihat. Asalkan kondisi sekitar itu gelap," katanya.

Dia menambahkan, fenomena astronomi ini tidak memiliki dampak besar yang perlu diwaspadai. Sebab, fenomena tersebut sering terjadi hampir setiap tahun. "Hujan meteor juga tiap tahun ada dengan waktu yang umumnya sama. Kalau pun bergeser, paling hanya lebih sehari," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya