Edy Rahmayadi: Saya Seperti Ini Karena Pramuka

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi
Sumber :
  • B.S. Putra (Medan)/ VIVA

VIVA Nasional – Sebanyak 3.668 peserta mengikuti Kemah Bersama (Kemsama) Majelis Pembimbing (Mabi) di Bumi Perkemahan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, berlangsung 15 hingga 17 Juli 2022.

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

Dalam kegiatan ini, langsung dihadiri Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) yang diketuai Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, beserta Pangdam I/Bukit Barisan Achmad Daniel, beberapa kepala daerah kabupaten/kota, OPD Pemprov Sumut, BUMN, BUMD para anggota Pramuka se-Sumut, ikut dalam Kemsama tersebut.

"Hal ini perlu dicatat sebagai sejarah bahwa Sumut di bawah bimbingan Ketua Mabida Gubernur Edy Rahmayadi telah membuktikan bahwa Sumut merupakan kwartir daerah pertama yang menyelenggarakan Kemah Bersama seperti ini," ucap Kepala Pusdiklat Kwarnas Sigit Muryono saat upacara api unggun di Bumi Perkemahan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sabtu malam, 16 Juli 2022. 

Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya

Kwarnas juga berterima kasih kepada Gubernur Edy Rahmayadi, yang memberikan gedung pinjam pakai untuk dijadikan Kantor Kwarda Sumut. Menurut Sigit, memang seperti itulah seharusnya Mabi. 

"Itulah memang peran Mabi, memberi dukungan moril dan materil, kami sangat mengharapkan dukungan seperti ini terus diberikan Mabi, " kata Sigit. 

Budi Waseso dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Minta Nadiem Revisi Permendikbud No 12

Sementara itu, Pangdam I/Bukit Barisan Achmad Daniel menyampaikan, Kemsama tersebut menandai bangkitnya kembali gelora kepramukaan di Sumut. 

"Hari ini dengan kemah bersama ini merupakan tanda kehidupan pramuka yang dulu begitu gemerlap, ramai, gembira bersama, ini kita hidupkan kembali, " kata Achmad. 

Dia sendiri pernah merasakan bergairahnya dunia pramuka di masa lalu. Pada tahun 1977, ia mengikuti Jambore Nasional yang diadakan di Sibolangit. Ia merasakan semangat pramuka yang begitu bergelora. 

"Saya dulu hadir dibawa ibu saya saat saya berumur 10 tahun. Saya tahu persis di sini dulu ada guest house Presiden, menteri, sangat bergairah, sangat membanggakan," katanya. 

Selain itu, menurutnya, Pramuka merupakan pengkaderan pemimpin di masa depan. "Pramuka ini merupakan sarana pengkaderan pemimpin di masa depan yang punya wawasan kebangsaan dan tidak melihat perbedaan, melainkan bisa menjadikan perbedaan itu sebagai sesuatu yang indah, " ucap Achmad.

Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berkemah bersama kwartir Pramuka se-Sumut. Para peserta kemah yang notabene terdiri dari generasi Z dan milenial itu terbakar semangatnya mendengar motivasi Edy Rahmayadi saat menjadi pembina upacara api unggun. 

Semangat berkobar itu tampak dari jawaban yang diberikan para peserta upacara api unggun atas pertanyaan Edy. Saat itu, Edy menanyakan kesiapan pramuka di Sumut untuk bangkit dan bergelora kembali. Pertanyaan itu lantas dijawab siap lantang dan tegas oleh para peserta upacara api unggun. 

Edy kemudian membakar seutas tali, yang kemudian menyulut susunan kayu yang membuat api berkobar seketika. Api yang berkobar besar itu merupakan tanda semangat kepramukaan yang akan terus menggelora. 

"Saya minta semangat Pramuka terus kita gelorakan seperti api yang membara, kita bangkitkan gairah kepramukaan, dobrak terus," kata Edy.

Menjadi anggota pramuka merupakan wujud cinta tanah air. Menurut Edy, gairah kepramukaan di Sumut sempat meredup. Ia meminta kepada segenap anggota Pramuka untuk menunjukkan diri bahwa Pramuka masih eksis. 

"Ingatkan semua rakyat bahwa kita masih ada," mantan Pangkostrad itu. 

Mantan Ketua Umum PSSI itu, merasakan betul dampak positif dari mengikuti pramuka. Dari Pramuka, dia bisa belajar baris berbaris, melihat kompas, membaca peta, mencari tanaman obat di hutan, semaphore, hingga sandi morse. Semua ilmu yang didapatnya itu digunakannya saat berada di TNI. 

"Banyak yang saya dapatkan dari pramuka, saya bisa seperti ini karena Pramuka," kata Edy, yang hadir bersama Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis. 

Kegiatan Kemah Bersama tidak hanya diisi dengan upacara api unggun. Ada hiburan yang diisi oleh para peserta kemah secara berganti gantian di atas panggung besar. Edy membaur dengan para peserta kemah yang menikmati hiburan di atas panggung. 

Edy pun diminta menyumbangkan lagu. Lantas dia menyanggupi permintaan itu. Ia membawakan lagu-lagu klasik yang dihafal betul. Tak disangka, para peserta yang notabene milenial dan gen z tersebut sangat menikmati lagu-lagu itu karena suasana yang asik. Salah satunya lagu Kembali dari Koes Ploes. Bak di konser, setiap lagu selesai, mereka meminta Edy terus bernyanyi.

Kepala Pusdiklat Kwarnas Pramuka Sigit Muryono mengatakan pidato Edy Rahmayadi merupakan satu hal yang sangat penting. Ia sepakat dengan apa yang disampaikan Edy mengenai semangat kepramukaan. Ia pun yakin semangat anak-anak Pramuka akan terbakar setelah mendengar pidato Edy. 

"Buat kami pidato itu hal yang sangat penting dan tercatat dalam sejarah pendidikan gerakan Pramuka, " kata Sigit. 

Muhammad Fauzan peserta asal Serdangbedagai merasa termotivasi mendengar pidato Gubernur. Ia merasa bersemangat akan terus menghidupkan kegiatan Pramuka. 

"Semangat setelah mendengar pidato Pak Gubernur tadi, seperti yang pak Gubernur katakan tadi, Pramuka akan terus eksis, " kata Fauzan. 

Serupa dengan Fauzan, Kiki Ardiansyah peserta asal Deliserdang pun merasa bersemangat setelah mendengar pidato Gubernur. Menurutnya anggota Pramuka memang membutuhkan dukungan moril seperti itu.

"Sangat senang, Gubernur sangat mendukung gerakan Pramuka, ini akan menambah semangat kami dalam gerakan ini, " kata Kiki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya