Saran NU dan Muhammadiyah Soal Kenaikan Harga BBM

KH Yahya Cholil Staquf dan Haedar Nashir di Ubaya Surabaya
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal

VIVA Nasional – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, meminta pemerintah mengkaji dengan matang rencana menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM. Semua pihak harus duduk bersama dalam mencari solusi soal itu.

Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Hal itu disampaikan kedua tokoh tersebut, usai berbicara dalam acara stadium general di Universitas Surabaya (Ubaya) di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 31 Agustus 2022. 

Gus Yahya menyampaikan, bahwa pihaknya akan meminta pemerintah memelihara kondisi supaya kondusif, tidak terpengaruh isu kenaikan BBM.

Konsumsi BBM Skutik Yamaha Fazzio dari Yogyakarta ke Solo Tembus 83 Km/Liter

“Tapi dengan pertama-tama kita juga saling menyadari keadaan berat yang harus kita hadapi,” kata Gus Yahya.

Menurutnya, pemerintah saat ini dihadapkan pada pilihan berat dalam menghadapi situasi ekonomi dunia. Sehingga menaikkan harga BBM salah satu opsi yang bisa jadi akan diambil. Namun demikian, Gus Yahya meminta pemerintah untuk melakukan skema permasalahan, termasuk soal kenaikan BBM dengan risiko terkecil dampak buruknya bagi rakyat.

Hari Ini 172 Kampus Muhammadiyah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina dan Kutuk Israel

Duduk Bersama Cari Solusi Kenaikan BBM

Sementara itu, Haedar Nashir meminta pemerintah dan DPR duduk bersama mencari solusi soal itu. Semua pihak juga harus menjaga situasi, agar tetap kondusif di tengah dinamika ekonomi global dan isu kenaikan BBM.

"Semua pihak harus duduk bersama agar rakyat kecil atau mayoritas tidak memperoleh kerugian setiap kebijakan. Jadi poin-nya di situ," katanya.

Seperti diketahui, isu kenaikan harga BBM mengemuka dalam beberapa hari terakhir. Ada kabar bahwa pemerintah akan memberlakukan harga baru BBM pada Kamis, 1 September 2022. Isu tersebut langsung memunculkan gejolak di tengah masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya