Jenderal Andika Akui TNI Kekurangan Personel di Perbatasan

VIVA Militer: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bertemu Taruna AAL
Sumber :
  • YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa

VIVA Nasional – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan kondisi pertahanan di wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Andika, saat ini personel TNI di perbatasan jumlahnya masih kurang karena tidak ideal dengan luas wilayah yang dijaga.

Sagil Siswa SD di Jambi yang Miliki Tinggi 2 Meter Bercita-cita Ingin Jadi Anggota TNI

Andika mencontohkan seperti prajurit pengamanan di perbatasan RI dengan Malaysia yang memiliki luas ukuran 2.000 Kilometer. Pada perbatasan tersebut, Prajurit TNI yang berjaga hanya berjumlah sekitar 1.800 orang.

"Prajurit kita yang ada di sana 1.800 di perbatasan. Berarti kan kalau dibentangkan dari kiri ke kanan, satu orang dengan orang yang lain itu jaraknya satu kilo, kurang sebenernya," kata Andika, usai Upacara HUT TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 5 Oktober 2022.

Prabowo: Dalam Hidup Saya, Angka 8 Muncul Terus

VIVA Militer: Prajurit di patok perbatasan RI Malaysia.

Photo :
  • TNI

Namun dalam hal kekurangan personel di perbatasan itu, Andika memiliki cara untuk mengatasinya. Menurut Andika, para prajurit diminta untuk bekerja secara pintar dan juga merangkul masyarakat agar bisa membantu me jaga wilayah pertanahan.

Terpopuler: Oknum Polisi Aniaya Siswa, Mahasiswa Demo Rektor hingga Suami Mutilasi Istri

"Tapi ya kita harus smart, makanya kita yang penting ga boleh nyerah dengan kekurangan personil kita. Gimana caranya, memanfaatkan masyarakat sekitar," kata Andika

Menurut Andika, apabila TNI dekat dengan rakyat, maka rakyat juga dengan senang hati mendukung kerja TNI. "Kita membina mereka sehingga mereka bisa menjadi early warning bagi kita, karena kita enggak cukup kalau secara fisik kita digelar," ujarnya

Kekurangan Kendaraan Tempur

VIVA Militer: F16 TNI

Photo :

Menurut Andika, selain personel perbatasan yang kurang, kendaraan tempur yang dimiliki TNI saat ini juga terbilang masih kurang. Dia mencontohkan mengenai pesawat tempur F16 yang menggunakan single engine.

"Banyak, kekurangan ranpur itu kalau diikuti banyak sekali. misalnya angkatan udara kan F16 itu kan single engine, misalnya ya, kita perlu yang double engine. Makanya kan ada rencana pembelian misalnya F15 itu double engine, kemampuan juga lebih tinggi, dan beberapa alternatif lain," ujar Andika 

Jumlah pesawat tempur di RI juga saat ini masih belum sebanding dengan luas wilayah yang harus dijaga. "Belum lagi jumlahnya, F16 kita punya 33, dengan luas wilayah, dengan jam terbang, mungkin itu, bukan mungkin, itu sudah jelas masih kurang, itu contoh saja," ujar Andika

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya