Pemerintah: Agama Berperan Sentral dalam Pembangunan Nasional

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin.
Sumber :
  • Dok. Kemenag.

VIVA Nasional - Pemerintah memastikan agama dan tokoh-tokoh agama memiliki peran sentral dan fundamental dalam pencapaian Sustainable Development Goals/SDGs (tujuan pembangunan berkelanjutan), yang sejalan dengan tujuan pembangunan nasional dan amanat konstitusi Indonesia.

Sri Mulyani Ungkap Pembangunan IKN Sudah Sedot APBN Rp 4,3 Triliun

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, usai menghadiri International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) Annual Forum on Religion and Sustainable Development 2022 di Badung, Bali.

Gedung Kementerian Agama Republik Indonesia

Photo :
Mengenal Agama Sikh, Keyakinan yang Dianut Bunga Zainal dan Anak-anaknya

Contoh Tentang Kemiskinan

“Pertama, pemerintah sampaikan bahwa agama terutama tokoh agama berperan sentral dan fundamental dalam mewujudkan SDGs. Kami ambil contoh tentang kemiskinan, reducing poverty di mana agama serta tokoh agama misalnya dalam konteks Islam, ada namanya zakat, wakaf, infak, sadaqah,” kata Kamaruddin Amin, kepada wartawan, Selasa, 1 November 2022.

Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika

Jutaan Rakyat Dapat Bantuan Zakat dll

Kamaruddin menuturkan ada jutaan rakyat, umat Islam di Indonesia bahkan muslim yang mendapat bantuan dari dana zakat, wakaf, infak dan sadaqah itu untuk membantu orang miskin. Bahkan mengubah mereka yang tadinya berhak menerima zakat menjadi wajib mengeluarkan zakat karena transformasi statusnya dari tidak mampu menjadi golongan mampu.

Zakat Fitrah di Masjid Istiqlal/Ilustrasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kurangi Angka Kemiskinan

Oleh karena itulah, pemerintah telah banyak sekali men-deliver program terkait dgn pencapaian SDGs yang di dalamnya, agama berperan sangat fundamental dalam mewujudkan SDGs, mulai dari gender hingga politik, di mana kontribusi agama sangat signifikan dalam upaya negara mengurangi angka kemiskinan.

Beri Manfaat untuk Bidang yang Lain

Berbagai program pemerintah antara lain memanfaatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kesetaraan gender, penanganan pandemi COVID-19, penurunan stunting, pengentasan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan, dimana agama dan tokoh agama terbukti menjadi salah satu instrumen dalam mewujudkan SDGs di Indonesia.

“Juga tentang gender dan equality, ini membutuhkan penjelasan dari perspektif agama untuk bisa diterima oleh masyarakat, karena Indonesia adalah negara dengan bangsa yang sangat religius. Di sinilah peran sentral agama dan tokoh agama,” kata Kamaruddin.

Ilustrasi sedekah.

Photo :
  • U-Report

Puluhan Ribu Penyuluh Agama

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama saat ini memiliki 50.262 penyuluh agama yang tersebar di seluruh Indonesia. Penyuluh merupakan tokoh agama yang secara rutin menyampaikan bimbingan keagamaan dan kebangsaan kepada masyarakat.

"Penyuluh agama juga menjadi instrumen dalam menyampaikan berbagai program pemerintah dengan bahasa agama. Mereka merupakan tokoh yang disegani sekaligus dirujuk di komunitasnya," kata Kamaruddin.

Dalam edisi perdana penampilan Indonesia dalam forum PaRD ini, Kamaruddin mengatakan pemerintah akan bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama dari berbagai negara, untuk menambah sekaligus berbagi ilmu serta pengalaman Indonesia dalam mewujudkan tujuan SDGs melalui agama dan tokoh agama.

Seluruh peserta terkesan dengan metode kerja, kinerja hingga capaian SDGs Indonesia di masa krisis dunia akibat beragam persoalan dunia, seperti pandemi COVID-19, turunnya ekonomi hingga invasi Rusia ke Ukraina, sehingga akan menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia.

Sure, sure, ini 145 peserta dari 50 negara dunia dapat kita sharing pengalaman, sharing pendapat dan juga sharing dalam pembangunan agama yang menjadi kontribusi Indonesia yang tengah merancang RPJMN, rencana pembangunan jangka menengah nasional,” kata Kamaruddin.

Selain Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, Kasubdit Kemasjidan, Akmal Salim Ruhana dan Kasubdit Kemitraan Umat Islam, Ali Sibromalisi juga mewakili pemerintah dalam PaRD Annual Forum ini.

Sebagai informasi, PaRD merupakan organisasi global yang terdiri dari 145 anggota dari 50 negara yang memfasilitasi kerja sama antar negara, antar pemerintahan, riset akademis, agama, dan organisasi keagamaan masyarakat untuk mempercepat pencapaian SDGs.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya