Tangkal Paham Terorisme, Boy Rafli: Kita Lawan dengan Pertahanan Semesta

Kepala BNPT Boy Rafli Amar (tengah).
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional - Ancaman paham radikalisme terorisme masih jadi kekhawatiran suatu negara tak terkecuali RI. Cara yang bisa dilakukan suatu negara untuk melawan ideologi radikalisme terorisme dengan perahanan semesta.

Tokoh Hindu Sebut World Water Forum ke-10 Dapat Tingkatkan Perekonomian Warga Bali

Demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar saat mengunjungi stand Warung NKRI di Indo Defends Expo and Forum 2, Jumat, 4 November 2022

Menurut dia, pertahanan semesta bisa diterapkan melalui pendekatan soft approach melalui dialog-dialog kebangsaan di Wadah Akur Rukun Nurani Gelorakan NKRI (Warung NKRI).

Tokoh Bali Ngurah Harta Pastikan Bali Aman, Siap Selenggarakan World Water Forum ke-10

"Kita lawan terorisme dengan pertahanan semesta dalam menghadapi ideologi terorisme salah satunya melalui warung NKRI ini," kata Boy, dalam keterangannya, Sabtu, 5 November 2022.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar.

Photo :
  • Istimewa
72 Narapidana Terorisme Ucapkan Ikrar Setia NKRI

Boy mengatakan perang melawan virus radikalisme terorisme bukanlah dengan menggunakan alutsista. Tapi, kata dia, melalui penguatan rasa cinta tanah air warga bangsa demi menekan atau meminimalisir potensi ancaman terorisme.

Dia yakin kalau semua elemen bangsa kompak dan cinta NKRI maka virus terorisme itu bisa ditanggulangi.

"Jadi, kalau warga kita semua cinta NKRI, maka musuh negara yang namanya terorisme tidak akan pernah bisa datang dan menghinggapi seluruh elemen masyarakat Indonesia," jelas eks Kapolda Papua tersebut.

Pun, Boy menambahkan sosialisasi ideologi kebangsaan dan membangun gerakan cinta NKRI juga jadi ikhtiar penting. Ia mengingatkan agar terus waspada terhadap virus intoleran.

Bagi dia, virus terorisme bisa dilawan dengan wawasan kebangsaan seperti revitalisasi Pancasila, moderasi beragama, pembangunan kesejahteraan dan penguatan akar budaya bangsa" ujar Boy.

Menurut Boy, kelompok teroris tak suka dengan keberagaman. Alasannya, teroris tak suka dengan sifat mereka yang ekslusif dan intoleran. Dia bilang perilaku itu bertentangan dengan apa yang sudah diajarkan para leluhur bangsa. 

"Sudah sepatutnya generasi muda baik pelajar, mahasiswa, anggota organisasi kemasyarakatan sebagai penerus bangsa menjadi garda terdepan untuk melawan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila,” tuturnya. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya