Pabrik Amunisi Akan Dibangun di Malang

VIVA Militer: Ilustrasi Amunisi Senjata
Sumber :
  • Website Ammoland.com

VIVA Nasional – PT Indonesian Defense and Security Technologies (IDST) dan PT Pindad (Persero) sepakat membangun kerja sama dengan menandatangani Head of Agreement mengenai rencana pembangunan pabrik amunisi pada Jumat, 4 November, bertempat di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Head of Agreement ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose dan Chief Executive Office (CEO) PT IDST, Emrah Dundar. 

Ilustrasi Amunisi atau peluru senjata jenis AK-47.

Photo :
  • Istimewa
Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Diungkapkan Ruwadi, selaku VP Business Operation PT IDST, penandatanganan Head of Agreement ini adalah bentuk komitmen dan kontribusi nyata IDST dalam mendukung kemandirian Indonesia dalam mengembangkan industri pertahanan dalam negeri.

“Selanjutnya, PT Pindad dan PT IDST akan menyiapkan proposal kerja sama yang terdiri dari aspek ekonomi, bisnis, hukum dan lingkungan terhadap rencana pembangunan pabrik amunisi yang akan dibangun di Malang, Jawa Timur, dan ditargetkan rampung pembangunannya pada pertengahan tahun 2023," kata Ruwadi dalam keterangan tertulisnya, Senin, 7 November 2022.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

PT Pindad (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pertahanan, berdiri sejak 1983 berstatus Anggota Holding BUMN Industri Pertahanan (DEFEND ID). Beberapa kebutuhan pertahanan yang diproduksi PT Pindad (Persero) seperti Senjata, Munisi, Kendaraan Khusus, Alat Berat, Peralatan Industri dan Jasa, Infrastruktur Perhubungan, Layanan Pertambangan, dan Cyber Security.

"PT IDST sendiri berkomitmen menjadi kontributor dan mitra terbaik pemerintah dalam menyediakan alat-alat sistem pertahanan negara seperti Anti-Drone, ballistic material, persenjataan, dan teknologi pesawat tanpa awak," ujarnya.

Penandatanganan Head of Agreement dilakukan saat berlangsungnya kegiatan Indo Defence yang dilaksanakan langsung oleh Kementerian Pertahanan RI dengan menghadirkan 905 industri pertahanan dari 59 negara. Selama empat hari gelaran Indo Defence dilaksanakan, tercatat sebanyak 30 ribu pengunjung yang datang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya