Polri Klaim Layanan Kesehatannya Jangkau Seluruh Pengungsian Gempa di Cianjur

Petugas Kesehatan Lapangan Korps Brimob Polri memeriksa kondisi kesehatan pengungsi Kampung Cipetir, Desa Ciwalet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu, 26 November 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Laily Rahmawaty

VIVA Nasional – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan layanan kesehatan Polri telah menjangkau seluruh tempat pengungsian gempa Cianjur, terutama masyarakat yang belum mendapatkan layanan kesehatan sejak gempa 5,6 magnitudo terjadi.

Oknum Anggota Polisi di Bone Pakai dan Edarkan Sabu-sabu ke Warga

“Sebanyak 1.521 pasien berasal dari kantong-kantong pengungsian yang belum tertangani oleh fasilitas kesehatan, dapat ditangani oleh Satgas Kesehatan Polri,” kata Dedi di Jakarta, Senin, 28 November 2022.

Dia menyebutkan, Satgas Kesehatan Polri menyiapkan ambulans yang dikerahkan mengunjungi tenda-tenda pengungsian, apabila diperlukan tindakan rujukan. Ada 16 ambulans setiap hari mengunjungi tenda-tenda pengungsian melayani pemeriksaan kesehatan, katanya.

Ajakan Rujuknya Ditolak, Pria Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Polri kirimkan bantuan untuk korban gempa Cianjur pakai helikopter

Photo :
  • dok Polri

Satgas Kesehatan Polri memberikan bantuan pengobatan umum seperti vitamin, penyuluhan kesehatan, penyaluran bantuan kesehatan hingga evakuasi pasien ke rumah sakit.

Update Korban Tewas Banjir dan Longsor di Luwu jadi 13 Orang, Berikut Daftar Namanya

“Semua pelayanan kesehatan yang dilakukan Polri agar masyarakat korban gempa Cianjur tetap sehat di saat proses pemulihan pascagempa,” katanya.

Hampir semua satuan kerja (satker) Polri turun memberikan bantuan kesehatan kepada pengungsi gempa Cianjur, salah satunya Korps Brimob Polri.

Presiden RI Joko Widodo mengunjungi korban gempa di Cianjur

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Saat mengunjungi posko pengungsi di Kampung Cipetir, Desa Ciwalet, Kecamatan Warung Kondong, Tim Kesehatan Lapangan (Keslap) Korps Brimob menemukan Isna Jamilah (10 tahun) terkapar dalam kondisi lemah di saung pengungsian

Menurut neneknya, saat gempa Isna tertimpa tembok bangunan. Sempat mendapatkan pengobatan dari bidan dan relawan medis yang datang, namun hanya dikasih obat.

Kondisi Isna terus melemah dan tidak bisa berjalan, hanya bisa duduk dan berbaring dan tidak mau makan. "Dicurigai ada cidera panggul akibat tertimpa reruntuhan,” kata dokter Ipda Amsal.

Isna akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara setelah mendapat persetujuan dari ayahnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya