Psikologi Forensik: Putri Memiliki Kecerdasan Rata-rata, Beda dengan Ferdy Sambo

Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional - Saksi ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia, Reni Kusumowardhani mengatakan Putri Candrawathi memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap seorang figur yang dapat memberikan rasa aman. 

SYL Bayar Gaji Pembantu Rp35 Juta di Makassar Pakai Uang Hasil Memalak Pejabat di Kementan

Demikian disampaikan Reni saat dihadirkan jadi saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu, 21 Desember 2022.

Mulanya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) bertanya ke Reni terkait hasil analisa psikologi terhadap Putri Candrawathi. Kemudian, Reni menyebut, Putri Candrawathi memiliki kecerdasan yang rata-rata dengan orang seusianya.

2 Mahasiswa Psikologi Islam IAIN SAS Babel Raih Prestasi Peneliti Muda Terbaik di KNPMPI 2024

"Ibu Putri memiliki kecerdasan orang rata-rata seusianya, beda dengan Pak FS yang kecerdasannya tinggi, Ibu Putri punya pemahaman value atau nilai sosial yang baik. Namun, perencanaan sosialnya tergolong kurang dalam merespons lingkungan termasuk saat menghadapi satu masalah," kata Reni di ruang sidang utama PN Jakarta Selatan.

Ferdy sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Jaksa KPK Berencana Hadirkan Ahmad Sahroni di Sidang Kasus Korupsi SYL

Saat itu, jaksa menggali lagi hasil analisis psikologi forensik terhadap Putri Candrawathi yang tercantum dalam BAP Reni selaku saksi ahli. Dalam BAP-nya diketahui kebutuhan Putri Candrawathi sangat tinggi terhadap seseorang yang bisa memberikan rasa aman.

"Dalam BAP ibu, ada hasil dari PC mengatakan kebutuhan tinggi terhadap adanya figur yang bisa memberikan rasa aman?" tanya Jaksa.

"Jadi, dia ini ada dependensi. Secara emosional terhadap orang yang bisa menjadi objek bergantungnya dalam hal ini kepada orang tuanya, kepada suaminya," ujar Reni.

"Atau mungkin terhadap ajudan yang dipercayai?" tanya jaksa lagi.

"Bisa, jika ajudan dapat memberikan rasa aman. Dia akan percaya ke orang tersebut," jawab Reni.

"Secara psikologi, apabila kondisi PC memiliki serangan dalam arti sesuatu yang membuat merasa takut, apa dia akan menuju ke orang yang dia rasa aman seperti suami atau orang terdekatnya untuk mencari rasa aman?" tanya jaksa lagi.

"Iya dia mencari rasa aman dengan figur yang bisa membuat dirinya aman, menguatkan," kata Reni.

Ferdy Sambo Sidang Lanjutan Pembunuhan Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jaksa pun kembali bertanya ke Reni soal kemungkinan sikap Putri terhadap peristiwa yang membuatnya tersakiti.

"Termasuk menceritakan peristiwa yang dia alami secara langsung? Misalnya ada suatu peristiwa yang buat dia tersakiti, dia bisa cerita?" tanya jaksa memastikan.

Reni kemudian menjelaskan berdasarkan hasil analisa psikologi forensik, Putri dapat menceritakan peristiwa yang dialaminya terhadap figur yang dipercaya. Namun, pada hal-hal yang bersifat sensitif, Putri lebih cenderung menerapkan pola agar bisa dapat rasa aman tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan ini menunjukkan keadaan tersebut bisa terjadi kecuali pada hal bersifat sensitif. Hal sensitif yang bisa menimbulkan takut, kewibawaannya terancam, nanti dia mencari rasa aman melalui satu pola," tutur Reni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya