- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA Nasional – Tepat pada perayaan hari bahagia umat Nasrani, yakni Natal berita duka pun datang dari sang budayawan Betawi, yakni Ridwan Saidi yang baru saja dikabarkan meninggal dunia pagi pagi ini tepatnya, Minggu, 25 Desember 2022.
Kabar duka tersebut pun diungkapkan oleh pihak keluarga dari Ridwan Saidi, melalui keterangan tertulisnya. "Telah berpulang dengan tenang Suami, Ayah dan Dato kami tercinta Bapak Ridwan Saidi pada hari Ahad, 25 Desember 2023 pukul 08:35 di RSPI Bintaro Tangsel," tulis keterangan keluarganya,
Sebelumnya, kabar kepergian budayawan Ridwan Saidi pun turut ditulis juga oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, pada Minggu 25 Desember 2022 hari ini.
"Selamat jalan Bg Ridwan Saidi ...," kata Fadli Zon di Twitter.
"Innalillahi wainnailaihi raajiun. Kabar dr putra-putri beliau Bang Ridwan Saidi telah wafat pagi ini jam 08.35 WIB di RSPI Bintaro. Insya Allah husnul khotimah. Bang RS seorg teman diskusi yg luar biasa, wawasan n pengalamannya luas. al Fatihah," kata Fadli Zon.
Ridwan Saidi menghembuskan nafas terakhir, setelah sempat mengalami masa kritis saat mendapatkan perawatan di RSPI Bintaro. Sepeninggalannya Ridwan Saidi ke pangkuan Allah SWT, turut membuat banyak orang dibuat penasaran dengan profil dan latar belakang sosoknya.
Daripada penasaran, berikut ini kami telah merangkum profil singkat Ridwan Saidi yang dikenal sebagai sejarahwan dan budayawan asal Betawi tersebut.
Profil dan Biodata Ridwan Saidi
Sejarawan Ridwan Saidi dalam acara di tvOne.
Biodata singkat
Nama : Ridwan Saidi
Lahir : 2 Juli 1942 Jakarta, Hindia Belanda
Meninggal : 25 Desember 2022 (umur 80)
Kebangsaan : Indonesia
Partai politik : Partai Persatuan Pembangunan
Suami/istri : Yahma Wisnani
Anak : 5
Lulusan : Universitas Indonesia
Drs. H. Ridwan Saidi merupakan pria kelahiran 2 Juli 1942. Ridwan Saidi selain dikenal sebagai seorang budayawan Betawi, sejarawan, dia juga diketahui sebagai intelektual Islam.
Sosoknya sangat dikenal sebagai seorang budayawan yang fokus dalam hal mengamati permasalah hingga sejarang Betawi. Selain aktif di dunia sejarah dan budaya, dia juga aktif di dunia perpolitikan.
Ridwan Saidi merupakan putra dari pasangan Abdurrahim dan Muhaya. Dirinya merupakan putra keempat dari empat bersaudara yang terdiri dari perempuan semua. Ridwan Saidi memiliki istri bernama Yahma Wisnaini asal Minang Sumatera Barat yang lahir pada 1977an. Dari pernikahannya dengan wanita berdasar Minang tersebut, dirinya berhasil dikaruniai lima seorang anak.
Yakni Syarifah Jihan Marina, Syarif Razvi, Rifat Najmi, Ferhat Afkar, dan Shahin Maulana. Selama masa hidupnya, Ridwan Saidi juga pernah menjabat sebagai anggota DPR melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tahun 1977-1987.
Ridwan tercatat sebagai lulusan Fakultas Ilmu-ilmu Sosial (FIS) Universitas Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tahun 1974-1976.
Sebagai seorang budayawan Betawi, Ridwan selama hidupnya banyak terlibat dalam aktivitas pelestarian budaya serta menulis buku-buku mengenai masyarakat Betawi. Tidak hanya itu dirinya juga sempat beberapa kali membuat kontroversi dengan menyebut Kerajaan Sriwijaya fiktif.
Berikut ini terdapat beberapa karya cetak buatan Ridwan Saidi dalam bidang politik dan kebudayaan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Golkar Pasca Pemilu 1992.
2. Anak Betawi Diburu Intel Yahudi, 1996.
3. Profil Orang Betawi: Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadatnya, 1997.
4. Sekitar Tuntutan Rakyat Kembali ke UUD 1945, 2006.
5. Status Piagam Jakarta: Tinjauan Hukum dan Sejarah, 2009.
6. Aku HMI: Narasi Ridwan Saidi, 2015.
7. Golok Wa Item: Sejarah Power System Sunda Kalapa, 2015.
8. Khazanah Tatar Sunda: Tinjauan Historis, 2016.
9. Si Manalagi: Narasi Epos Betawi, 2016.
10. Facta Documenta Jakarta, 2016.
11. Sejarah Tangerang Selatan, 2016.
12. Kampungku Kemayoran, 2017.
13. Palmera: Fakta kekerabatan Purba Indonesia, 2017.
14. Langkah Bersejarah Dahlan Abdullah, 2018.
15. Rekonstruksi Sejarah Indonesia, 2018.
