Mahfud MD: Bila Tak Setangguh Pejuang 45, Indonesia Terkena Bencana Ekonomi

Menko Polhukam Mahfud MD.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA Nasional – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (MenkopolhukamMahfud MD kembali mengingatkan akan ancaman resesi ekonomi pada tahun 2023 ini. Kata dia, bila bangsa ini tak setangguh dan sekuat seperti masa perjuangan 1945, maka Indonesia akan terimbas bencana ekonomi global tersebut.

Mahfud MD Bicara Pentingnya Jaga Demokrasi agar Terhindar dari Kediktatoran

Hal itu disampaikan Mahfud saat hadir dalam acara dialog kebangsaan bertemakan Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu Bangsa yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 14 Januari 2023.

Selain Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Mahfud, hadir pula dalam kegiatan itu, di antaranya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi, budayawan Madura D Zawawi Imron, dan para pejabat Forkopimda setempat.

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Mahfud mengungkapkan, dari berbagai studi menyebutkan, pada tahun 2023 ini akan terjadi apa yang disebut dengan perfect storm atau bencana ekonomi yang luar biasa. Yakni resesi ekonomi yang mengakibatkan inflasi dan deflasi di hampir semua negara di dunia.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

“Bila Bangsa Indonesia tidak setangguh dan sekuat seperti masa perjuangan Tahun 1945, maka kita bisa ikut terkena imbasnya dari bencana ekonomi. Apalagi saat ini di International Monetary Fund (IMF) sudah ada 16 negara yang harus mendapat bantuan dana dan ada 30 negara lagi antre untuk mendapat bantuan. Artinya ini serius, kita akan berusaha agar tidak antre di situ,” katanya.

Dalam situasi ini, Mahfud menegaskan, Indonesia harus kembali ke Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Jangan sampai warga bangsa saling mencari selamat sendiri-sendiri berdasar ikatan primordial masing-masing dan ingin saling mendominasi.

"Itu berbahaya sekali. Maka dari itulah perlunya kita bicara mengingatkan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa,” tegasnya.

Ilustrasi resesi ekonomi/krisis ekonomi global.

Photo :
  • Unsplash

Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, generasi masa kini patut bersyukur bahwa Indonesia memiliki Founding Father atau pendiri dan proklamator Bangsa Indonesia seperti Bung Karno dan Bung Hatta yang meletakkan pilar dan ideologi bangsa yakni Pancasila.

"Kehebatan Pancasila adalah konsistensi seluruh masyarakat Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Pengorbanan dan keikhlasan para founding father yakni proklamator Bung Karno dan Bung Hatta harus menjadi cambuk untuk menjaga NKRI hari ini hingga masa depan," urainya.

Sementara itu, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengingatkan bahwa tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia di masa depan sangat luar biasa. Sehingga, diperlukan pemimpin sekaligus generasi di masa depan bisa menatap tegas ke depan, tanpa menoleh ke belakang.

Gubernur Khofifah dalam sambutannya menuturkan, Jatim jadi tempat dialog kebangsaan tersebut berangkat dari data yang dirilis oleh Kementerian Agama RI. Dimana berdasarkan data tersebut, Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) Jawa Timur pada tahun 2021 menembus angka 77,8 persen.

Capaian itu menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan Indeks KUB tertinggi se-Pulau Jawa. Angka tersebut bahkan tercatat lebih tinggi dari capaian nasional yang berada pada angka 72,9 persen. Sementara posisi kedua ditempati Provinsi D.I Yogyakarta dengan 77,1 persen, Jawa Tengah 77 persen, Jawa Barat 72,7 persen, DKI Jakarta 72,2 persen dan Banten 69,6 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya