Pasca Banjir Besar, BNPB Siapkan Modifikasi Cuaca di Sulawesi Utara

Memasukan garam ke dalam pesawat Cassa A-2104 untuk Teknologi Modifikasi Cuaca
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww

VIVA Nasional – Banjir besar hingga longsor, sempat menerjang Manado Sulawesi Utara beberapa hari lalu. Ini dipicu curah hujan yang sangat tinggi akibat cuaca ekstrem.

Kenang Terjebak Banjir di Dubai, Atta Halilintar: Alhamdulillah Kita Bisa Selamat

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merencanakan penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Sulawesi Utara, jika masih terdapat potensi cuaca ekstrem 1-2 minggu ke depan.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing diikuti daring di Jakarta, Senin (30/1) malam mengatakan daerah aliran sungai (DAS) Tondano memiliki kontur berkelok dari ketinggian, menuju dataran rendah.

Basarnas Evakuasi Ayah dan Anak yang Terjebak Banjir di Konawe Utara

Abdul mengatakan BNPB berkoordinasi dengan BMKG untuk melihat lagi potensi hujan di daerah hulu, khususnya di sekitar Danau Tondano dan di tengah DAS Danau Tondano.

"Apakah sampai 1-2 minggu ke depan, itu masih ada potensi cuaca ekstrem, kalau masih ada, kalau BMKG menyebutkan masih ada potensi cuaca ekstrim sampai, misalkan, puncak musim hujan di terlewati, maka Kepala BNPB kemarin sudah menyampaikan, 'Oke kita akan lakukan modifikasi cuaca,'" kata Abdul, dikutip dari Antara.

Ratusan Warga Pesisir Selatan Diserang Virus Diare, 4 Orang Meninggal

Abdul menjelaskan sebelum hujan dengan intensitas tinggi turun di kawasan hulu, yang akan mengakibatkan debit air tinggi sangat tinggi di hulu, hujan akan dijatuhkan dahulu. Sehingga hujan tidak terlalu tinggi di hulu.

"Untuk fase yang 300 mm sudah lewat, tetapi dari BMKG Sulawesi Utara menyampaikan masih ada potensi itu di 1-2 minggu ke depan. Kita siagakan, kebetulan kita baru menyelesaikan operasi TMC di Sulawesi Selatan, kita masih punya unit operasional kita di sana, mungkin kita gerakkan ke Manado," ujar Abdul.

Melihat situasi dari tanggal 26 Januari, curah sempat naik tinggi sekali, perjamnya sampai 120 mm, dan awan hujannya itu sangat pekat sehingga ini menyebabkan intensitas hujan sangat tinggi.

"Jadi ini yang kemudian pada fase misalkan sebelum pekat seperti ini , kita semai dengan garam. Sehingga hujannya sudah turun duluan," katanya. (Ant)

Menteri BUMN Erick Thohir

Ekonomi Global Semakin Seram, Erick Thohir Ungkap Sudah Mulai Terjadi Perang Tarif

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir minta introspeksi dari BUMN dan pelaku ekonomi di dunia harus kembali dilakukan.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024