Selesaikan Konflik Agraria di Cilacap, Hadi Tjahjanto: Mafia Tak Bisa Ganggu

Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto.
Sumber :
  • Dok. Kementerian ATR/BPN.

VIVA Nasional - Pemerintah melalui Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto membantu penyelesaian konflik agraria di Cilacap, Jawa Tengah. Konflik itu terjadi di Desa Donan, Cilacap sejak 1979.

Menteri AHY Sebut Punya Puluhan Target Operasi Mafia Tanah, Siapa Saja?

Dengan penyelesaian konflik itu, warga Desa Donan 'Tanah Makam Bong China Donan' Kabupaten Cilacap, kini sudah bisa bernafas lega. Sebab, 200 bidang tanah untuk perumahan warga kini sudah resmi disertipikatkan melalui program redistribusi tanah. 

Hadi menjelaskan konflik agraria tersebut sudah berlangsung 43 tahun. Konflik itu terjadi antara warga dengan Yayasan Sosial Kematian Dharma Mulia. 

Jokowi Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik ke Warga Banyuwangi

Pun, dia mengingatkan agar masyarakat bisa menjaga sertifikat tanahnya dengan baik.

Resmi Kantongi Sertifikat Halal Seumur Hidup, Manajemen Dunkin Ungkap Alasan Hilangnya Kata Donuts

"Sertipikatnya dijaga dengan baik. Tanahnya dijaga batas-batasnya. Dengan tetangga berkomunikasi dengan baik, sehingga mafia tanah tidak bisa ganggu hak dan milik kita," kata Hadi, dalam keterangannya, Jumat, 3 Februari 2023.

Hadi menyampaikan rasa syukurnya bisa menyelesaikan konflik di Cilacap. Ia bilang persoalan itu bisa selesai karena bantuan kerja sama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompida).

"Semua ini bisa kita selesaikan karena kerjasama semua pihak, Forkompinda, Kepala Kantor BPN Cilacap dan juga tentu pihak Yayasan Sosial Kematian Dharma Mulia yang sudah mewakafkan tanahnya pada masyarakat," ujar Hadi.

Adapun saat kunjungannya ke Cilacap, Hadi sudah menuntaskan dua konflik agraria lainnya. Salah satunya  persoalan ‘Tanah Mandiri’ yang terjadi antara masyarakat dengan pihak Perhutani yang sudah berlangsung sejak 1970. 

Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto di Cilacap, Jawa Tengah.

Photo :
  • Istimewa

Hadi mengatakan kembali pentingnya kecermatan masyarakat. Lalu, dia mengingatkan agar masyarakat mesti waspada dan hati-hati dalam menjaga sertifikat yang sudah diterima. 

Dia menyampaikan demikian karena pergerakan mafia tanah lantaran memanfaatkan kelengahan masyarakat dalam menjaga patos batasnya.

"Waspada dalam menghadapi mafia yang seringkali memperdayakan masyarakat untuk mengambil alih tanah warga," tutur Hadi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya