Soal LHKPN Rp10 Triliun, Ini Penjelasan Sandiaga Uno

Sandiaga Uno berbicara di forum Kelana Nusantara di Kawasan Kota Lama Semarang
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

VIVA Nasional – Kekayaan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno naik drastis sebanyak Rp300 miliar menjadi Rp10,9 triliun. Dalam hal ini, Sandiaga mengklarifikasi mengenai harta kekayaannya yang tumbuh pesat dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

Kekayaan Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Naik Rp4,2 Miliar, Isi Garasinya Ada Harley dan Jimny

Melihat dari situs e-LHKPN, Sandiaga Uno telah melaporkan harta kekayaannya, dan saat ini dalam proses verifikasi.

Menparekraf Sandiaga Uno

Photo :
  • Istimewa
3 Alasan Wajib Dateng ke BaliSpirit Festival 2024, Nikmati Musik Sambil Tenangkan Pikiran

Total harta kekayaan yang dilaporkan Sandi, diduga senilai Rp10,9 triliun. Kekayaannya naik sebesar Rp300 miliar dalam kurun waktu 1 tahun (2021-2022). Sebelumnya, berdasarkan LHKPN 2021, kekayaan menteri pariwisata itu sebesar Rp10,6 triliun.

Dalam penjelasannya, Sandiaga Uno mengklarifikasi bahwa semua hartanya itu datang dari Tuhwn, dan akan digunakan sebaik-baiknya.

Subak Jatiluwih Bali Masuk Nominasi Desa Wisata Terbaik Dunia Versi UN Tourism

"Saya pun merasa ada kewajiban apapun yang dititipkan bukan milik saya, tapi milik yang maha kuasa dan digunakan sebaik-baiknya dalam mencari ridho Tuhan yang maha kuasa, apalagi kita akan memasuki bulan Suci Ramadan," kata Sandi dalam keterangam tertulisnya, Rabu, 22 Maret 2023.

Dia juga tak mengira bahwa harta kekayaannya akan sebanyak itu. Sebab, dia tidak pernah menghitungnya, dan baru melaporkannya ke LHKPN sejak menjadi pejabat negara.

"Hanya dilakukan kewajiban SPT, dan daftar harga di SPT itu berbasis harga perolehan, bukan harga pasar," katanya.

"Naik turunnya, pernah juga turun secara signifikan maupun naiknya ini ditentukan mayoritas isi dari e-LHKPN saya yaiti surat berharga. Surat berharga itu adalah instrumen keuangan yang tercatat dalam bursa di pasar saham," tambahnya. 

Sandi juga menjelaskan bahwa total harta kekayaannya 80 persen dalam bentuk investasi dan 20 persen ditaruh dalam deposito atau harta lain yang tidak bergerak.

"Tapi jika ingin mencapai sukses sekali jadilah pengusaha. Karena pengusaha itulah yang bisa memiliki keleluasaan untuk meningkatkan investasinya dan dana yang dikelolanya," tulisnya.

Dia bahkan menyarankan untuk berbisnis dalam basis konsumsi, seperti makanan, minuman, pakaian. Hal itu menurutnya sejalan dengan ekonomi di Indonesia yang berbasis konsumsi.

"Berinvestasi lah di aset-aset yang berhubungan dengan konsumsi kita. Jadi perusahan-perusahaan yang memproduksi barang konsumsi yang digunakan masyarakat sehari-hari pasti akan meningkat sahamnya."

"Juga perbankan tapi yang bijak dalam mengelola aset, jangan ditaruh di saham-saham yang spekulatif," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya