MUI Sayangkan Aksi Warga yang Mencoreng Toleransi Antar Umat Beragama di Bali

Aktivitas warga Bali
Sumber :
  • Maha Liarosh (Bali)

VIVA Nasional - Sekelompok masyarakat melakukan aksi yang mencoreng toleransi umat beragama saat umat Hindu di Bali melaksanakan ibadah Nyepi. Aksi yang sempat viral di media sosial itu mendapatkan  tanggapan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Mahrusun Hadiyono.

Tokoh Hindu Sebut World Water Forum ke-10 Dapat Tingkatkan Perekonomian Warga Bali

MUI Provinsi Bali menyayangkan aksi warga yang tidak mempunyai rasa toleransi dan tidak mematuhi peraturan dan hukum adat yang berlaku di Bali.

Mahrusun Hadiyono mengatakan, MUI dan lembaga-lembaga terkait di tingkat Provinsi dan Kabupatan/Kota telah berusaha dan fokus untuk menjaga kelancaran Ibadah Nyepi dan Salat Tarawih bagi umat Muslim yang berlangsung secara bersamaan pada 22 Maret 2023.

Gelar Reforma Agraria Summit 2024, Kementerian ATR: Tindak Lanjut Deklarasi Karimun 2023

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Mahrusun Hadiyono.

Photo :
  • Maha Liarosh (Bali)

Menurutnya, pelaksanaan ibadah Nyepi maupun Salat Tarawih berjalan lancar dan tidak ada masalah. Tapi sangat disayangkan ada kejadian tak terduga yakni, aksi warga yang keluar rumah dan melakukan aktivitas  saat Nyepi di Sumberklampok, Buleleng dan Taman Pancing Denpasar.

24 Sniper dan Tim Penyelamat Kopasgat Siap Amankan Tamu KTT WWF 2024 di Bali

"Saat Nyepi keluar mau mancing, ya kalau mau beribadah gak apa-apa, ini mancing," kata Mahrusun Hadiyono saat Buka Bersama antara MUI dengan Baznas dan Las se-Bali pada Sabtu, 25 Maret 2023.

Sebelumnya, ada sekelompok masyarakat di Sunberklampok, Buleleng keluar rumah saat Nyepi dan memaksa mebuka portal jalan yang ditutup oleh Pecalang. Aksi itu menuai keributan antar warga yang memaksa melewati portal jalan yang ditutup dengan Pecalang yang bertugas untuk menjaga kelancaran dan keamanan saat Nyepi.

Warga Sunberklampok, Buleleng, Bali membuka portal jalan secara paksa

Photo :
  • Maha Liarosh (Bali)

Sementara itu, di Taman Pancing, Denpasar pada waktu yang bersamaan juga terdapat warga yang melanggar aturan Nyepi yang dijalankan umat Hindu di Bali. Warga masyarakat yang tidak merayakan Nyepi keluar rumah bahkan mereka juga berjualan di area Taman Pancing.

Menyikapi aksi masyarakat yang mencoreng toleransi, Mahrusun mengatakan pihaknya perlu adanya kerjasama dan memberikan edukasi kepada masyarakat secara terus menerus agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

MUI juga mengimbau kepada umat Muslim di Bali untuk tetap tenang dan tidak berpengaruh oleh beberapa kejadian, dan beribadah secara khusyuk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya